TDL Naik, PHK Makin Banyak



JAKARTA. Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) tetap berharap pemerintah tidak menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL). Sebab, jika hal ini dilakukan maka industri mebel terancam bangkrut sehingga harus melakukan PHK karyawan. Menurut Ketua Umum Asmindo Ambar Tjahjono, saat ini industri mebel mampu menyerap tenaga kerja langsung sekitar 3 juta orang, dan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 8 juta orang. Jika kenaikan TDL terjadi, Ambar mengatakan pada tahap awal setidaknya akan ada PHK sekitar 400.000 karyawan.Selain ancaman PHK, kenaikan TDL juga membuat target ekspor mebel tidak tercapai. Awalnya, Asmindo menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 20% pada tahun ini. Sepanjang tahun lalu, nilai ekspor mebel dan produk kerajinan Indonesia sebesar US$ 2,254 miliar. Nah, bila TDL naik, pertumbuhan ekspor tahun ini bisa negatif. "Kalau TDL naik pertumbuhan ekspor mebel bisa minus 20%," ujarnya.Selama ini, pasar utama untuk ekspor mebel Indonesia adalah Amerika dan Eropa. Dari total ekspor Indonesia, Ambar mengatakan sekitar 30% nya diekspor ke pasar Amerika dan sekitar 25% nya ke Eropa.Asmindo sedang berupaya untuk melakukan diversifikasi pasar ekspor ke Unisoviet, China dan Karibia. "Uni Soviet itu ekonominya masih cukup bagus dan stabil, dan disana banyak orang kaya," kata Ambar.Di pasar China, Asmindo sudah menggelindingkan produk-produk Indonesia. "Targetnya kita bisa memperbesar nilai ekspor ke China sekitar 60% dari yang sekarang," ujarnya. Saat ini, nilai ekspor mebel Indonesia ke China hanya sekitar US$ 15 juta. Tapi, Ambar mengatakan untuk bisa menggarap pasar China setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: