JAKARTA. Karena penerbaran benih udang di petak tambak PT Aruna Wijaya Sakti (AWS, eks Dipasena Citra Darmaja) di Lampung terlambat ditebar bulan Februari lalu, maka masa panen udang yang seharusnya sudah bisa dilakukan di bulan Juli pun ikut mundur.Sayangnya, hingga April ini petani tambak belum mendapatkan kepastian dari pihak manajemen CP Prima kapan waktu tebar dilakukan.“Kalau benih ditebar pada bulan Mei, maka panen baru bisa dilakukan bulan September,” kata Kepala Lembaga manajemen Plasma Kampung (LMPK) Kampung Utama, Thowilun kepada KONTAN, Minggu (18/4). Karena panen dilakukan September, maka Thowilun yakin produksi udang dari CP Prima juga akan mengalami penurunan di tahun 2010 ini karena terlambatnya penebaran benih.Jika dilihat dari luas lahan tambak yang belum tebar benih, Thowilun meyakini jumlah panen CP Prima tahun 2010 bisa anjlok 50% dibandingkan jumlah panen tahun 2009. Kondisi itu menurutnya akan memperparah kondisi perusahaan karena produksi yang tidak capai target. Asal tahu saja, ratusan petak tambak PT Aruna Wijaya Sakti (AWS, eks Dipasena Citra Darmaja) di Lampung belum juga beroperasi setelah panen bulan Januari lalu. Dari 1806 petak tambak yang ada di Blok II dan II kampung Utama Dipasena hampir separuh tidak beroperasi. Petambak sudah berusaha mendapatkan informasi dari manajemen dari PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima), namun informasi kepastian tebar benih baru tidak kunjung didapat. Padahal, petambak mengaku harus menganggung biaya operasional yang dipinjam dari bank.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tebar Benih Terlambat, Produksi Udang CP Prima Bakal Anjlok
JAKARTA. Karena penerbaran benih udang di petak tambak PT Aruna Wijaya Sakti (AWS, eks Dipasena Citra Darmaja) di Lampung terlambat ditebar bulan Februari lalu, maka masa panen udang yang seharusnya sudah bisa dilakukan di bulan Juli pun ikut mundur.Sayangnya, hingga April ini petani tambak belum mendapatkan kepastian dari pihak manajemen CP Prima kapan waktu tebar dilakukan.“Kalau benih ditebar pada bulan Mei, maka panen baru bisa dilakukan bulan September,” kata Kepala Lembaga manajemen Plasma Kampung (LMPK) Kampung Utama, Thowilun kepada KONTAN, Minggu (18/4). Karena panen dilakukan September, maka Thowilun yakin produksi udang dari CP Prima juga akan mengalami penurunan di tahun 2010 ini karena terlambatnya penebaran benih.Jika dilihat dari luas lahan tambak yang belum tebar benih, Thowilun meyakini jumlah panen CP Prima tahun 2010 bisa anjlok 50% dibandingkan jumlah panen tahun 2009. Kondisi itu menurutnya akan memperparah kondisi perusahaan karena produksi yang tidak capai target. Asal tahu saja, ratusan petak tambak PT Aruna Wijaya Sakti (AWS, eks Dipasena Citra Darmaja) di Lampung belum juga beroperasi setelah panen bulan Januari lalu. Dari 1806 petak tambak yang ada di Blok II dan II kampung Utama Dipasena hampir separuh tidak beroperasi. Petambak sudah berusaha mendapatkan informasi dari manajemen dari PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima), namun informasi kepastian tebar benih baru tidak kunjung didapat. Padahal, petambak mengaku harus menganggung biaya operasional yang dipinjam dari bank.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News