KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja semester I 2023 meningkat, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) bersiap menebar dividen interim kedua pada bulan ini. SMSM mengantongi penjualan neto senilai Rp 2,47 triliun dalam enam bulan pertama tahun 2023. Jumlah ini meningkat 7,39% dibandingkan penjualan SMSM per Juni 2022 lalu senilai Rp 2,30 triliun. Bottom line SMSM juga moncer. SMSM meraih laba bersih sebesar Rp 429,33 miliar pada semester I-2023. Melompat 13,75% dibandingkan keuntungan Rp 377,43 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Chief Financial Officer SMSM Ang Andri Pribadi mengatakan, pertumbuhan kinerja bisnis dan keuangan dalam setengah tahun ini dikontribusikan dari kenaikan penjualan domestik maupun ekspor (overseas). Ang optimistis prospek industri komponen otomotif masih apik di sisa tahun ini. "Outlook industri pada semester II masih cukup baik di pasar domestik maupun ekspor. Namun bila dilihat secara size market, kontribusi dari pasar overseas akan lebih menjanjikan," terang Ang kepada Kontan.co.id, Jumat (4/8).
Baca Juga: Produsen Komponen Otomotif Diuntungkan Kenaikan Target Penjualan Kendaraan Bermotor Meski begitu, outlook industri, terutama pasar ekspor masih akan dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi global. Termasuk efek dari perkembangan konflik Rusia - Ukraina maupun ancaman resesi global. Adapun, sepanjang tahun ini SMSM menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 5%-10%. Sedangkan untuk laba, SMSM membidik pertumbuhan sekitar 10%. " Kami terus berupaya untuk mempertahankan marjin laba bruto, laba operasi dan laba bersih yang telah dicapai pada tahun sebelumnya," ujar Ang. SMSM telah menyiapkan sejumlah strategi di sisa tahun ini. Antara lain melakukan kerjasama dengan distributor domestik maupun ekspor untuk lebih fokus pada pengembangan pasar, memenuhi permintaaan tepat waktu dan melakukan efisiensi produksi agar harga produk tetap kompetitif. Guna memuluskan strategi tersebut, SMSM menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 100 miliar - Rp 150 miliar sepanjang tahun ini. Hingga semester pertama, SMSM telah menyerap capex sebesar Rp 74 miliar. "Dana itu digunakan untuk maintenance capex seperti line-balancing, peremajaan mesin, penambahan mould-die dan otomatisasi dan/atau smart warehouse," jelas Ang.
Dividen interim SMSM
Kinerja positif SMSM akan ikut dirasakan oleh para investornya. Rapat Direksi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris SMSM memutuskan pembagian dividen interim kedua untuk tahun buku 2023. Jumlah dividen SMSM sebesar Rp 143,96 miliar atau setara Rp 25 per saham. Berikut jadwal pembagian dividen interim SMDM bulan ini:
- Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 7 Agustus 2023
- Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 8 Agustus 2023
- Cum Dividen di Pasar Tunai: 9 Agustus 2023
- Ex Dividen di Pasar Tunai: 10 Agustus 2023
- Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen interim (recording date) 9 Agustus 2023
- Tanggal pembayaran dividen interim: 23 Agustus 2023.
Ang membeberkan sejumlah pertimbangan SMSM membagikan dividen interim. Pertama, ketersediaan cashflow yang masih cukup baik. Kedua, memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, termasuk pemegang saham publik. Ketiga, mempertahankan komitmen untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham sebagaimana pada prospektus SMSM pada saat Go Public (IPO). "SMSM dikenal sebagai salah satu emiten yang rutin membagikan dividen bahkan empat kali dalam setahun, dan hal ini telah dilakukan sejak tahun 2015," tandas Ang.
Rekomendasi saham
Research Analyst Reliance Sekuritas, Lukman Hakim melihat industri otomotif masih berpotensi tumbuh di semester II ini. Katalis pentingnya adalah tingkat inflasi yang mulai melandai dan normalisasi harga komoditas logam dasar yang membuat aktivitas produksi kembali membaik. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian juga melihat sektor ini masih menarik dicermati. "Prospek emiten komponen otomotif pada semester II ini masih dapat diperhatikan, menyusul pemulihan konsumsi masyarakat dan kondisi manufaktur yang relatif ekspansif," terang Rio. Secara teknikal, saham SMSM masih menarik dipertimbangkan untuk buy on support. Entry level bisa di posisi Rp 1.975 dengan target harga di Rp 2.070 - Rp 2.080. Sedangkan Lukman menyematkan outlook netral dengan target harga di Rp 2.160 per saham. Pada sesi I hingga pukul 11:34 WIB Jum'at (4/8) ini, saham SMSM menguat 1% ke level Rp 2.020. Posisi ini mencerminkan penguatan 31,60% dalam pergerakan secara year to date.
Baca Juga: Inilah Saham Perusahaan Onderdil Otomotif yang Prospek Bagus untuk Investasi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat