Tebing di kompleks makan Soeharto alami longsor



KARANGANYAR. Tebing yang berada di sekitar kompleks makam keluarga Cendana, Astana Giri Bangun, Matesih, Karanganyar, mengalami longsor, Senin (22/12) malam. Longsor yang terjadi sekitar jam 19.15 WIB, membuat akses jalan selebar tiga meter menuju ke kompleks pemakaman keluarga mantan presiden Soeharto terputus.

"Sampai sekarang, tim belum berani membersihkan jalur dari pepohonan, tanah dan bebatuan yang menutup seluruh bidang jalan. Sebab tanah yang masih bergerak, memungkinkan longsor susulan," ujar Anggota Search and Rescue (SAR) Karanganyar Bidang Operasional, Febrian Kurnia Putra.

Menurutnya, longsoran mulai terlihat di level ketinggian enam meter di tebing setinggi 10 meter yang berada di dekat tempat parkir blok B Astana Giribangun.


Febrian menuturkan skala longsoran tersebut tergolong sedang asalkan tak terjadi longsor susulan. Namun, kondisi ini dipastikan bertambah parah seiring hujan yang masih mengguyur wilayah perbukitan di sekitar Matesih.

"Saat ini, hujan masih terus mengguyur. Kami meminta markas menambah personel, karena tidak dapat hanya mengandalkan lima orang saja yang berada di lokasi," ujarnya.

Diutarakan lebih lanjut, kondisi tebing tersebut tergolong kritis. Rekahan tanah yang terdeteksi pada tahun lalu di tebing tersebut diperkirakan semakin lebar.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru mengatakan, longsor tebing yang menyebabkan akses Matesih-Girilayu terputus, tidak menimbulkan korban jiwa.

Rencananya, tim relawan akan meluncur ke lokasi untuk membantu membersihkan material di jalan pada Selasa (23/12) pagi.

"Material longsoran cukup banyak. Warga dan relawan akan digerakkan," ucapnya.

Sebelum jalur ini bersih dari sisa longsor, pengendara kendaraan bermotor dilarang melintasinya, dan petugas juga akan memasang tanda bahaya di kedua ujung jalan tersebut. (Suharno)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie