Tech Winter Hantui Industri Modal Ventura pada Tahun Ini, Bagaimana dengan 2024?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan modal ventura di Tanah Air sepanjang tahun 2023 ini tampak lebih selektif dalam melakukan investasi ke perusahaan rintisan alias startup, hal ini mengingat kondisi tech winter.

PT BNI Modal Ventura atau BNI Ventures (BNV) misalnya, dengan kondisi makro yang masih menantang dan tech winter, perusahaan lebih selektif dalam melakukan investasi di tahun 2023. Ini terbukti dari banyaknya investasi yang dilakukan di tahun ini.

“Kita sudah ada dua investasi di 2023 namun baru Kecilin yang sudah diumumkan, satu lagi sedang finalisasi sedang nego tahap akhir,” ujar CEO BNI Ventures Eddi Danusaputro kepada KONTAN, Senin (18/12).


Eddi mengungkapkan, di tahun 2024 BNV masih fokus pada investasi di sektor financial technology (fintech) dan fintech enablers. Namun, kata Eddi, pihaknya juga melirik sektor potensial lainnya seperti agritech, aquatech dan energytech.

Baca Juga: Hingga Oktober, Outstanding Pembiayaan Fintech Lending Tembus Rp 58,05 Triliun

“Selain itu juga yang berhubungan dengan impact dan climate change,” ungkapnya.

Sayangnya, Eddi tak menyebutkan berapa besaran dana yang bakal dikeluarkan di tahun 2024 mendatang. Dia hanya bilang, di tahun depan perusahaan punya estimasi melakukan beberapa investasi di startup.

“Estimasi akan lakukan tiga sampai empat investasi di 2024. (Di tahun 2024) kami sedang siapkan untuk luncurkan produk dana ventura,” pungkasnya.

Senada, PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) menilai hingga penghujung tahun terutama di kuartal IV 2023 telah memasuki penghujung tech winter dan diharapkan di awal tahun 2024 akan masuk spring, artinya startup bakal kembali merekah dalam prospek kinerjanya.

“Harapannya sudah mulai sampai ujung winter atau spring. Tapi kalau kita lihat dari sisi bisnis pun sudah mulai lebih agresif,” kata Plt. Direktur Utama MCI, Dennis Pratistha kepada KONTAN.

Dennis menuturkan bahwa MCI sangat selektif dalam melakukan investasi, namun meski dalam kondisi tech winter di tahun 2023 ini perusahaannya berhasil memimpin investasi di startup Kecilin bersama beberapa venture capital lainnya salah satunya BNV.

“Kita sangat selektif ketika berinvestasi, kita hanya invest di perusahaan yang confident bisa add value, sehingga mau season seperti apa pretty much to see,” tuturnya.

Dennis menyebutkan, di tahun ini pihaknya telah melakukan investasi di beberapa startup di antaranya Kecilin, Fishlog, Sinbad dan di sisa beberapa minggu tahun 2023 ini masih ada yang bakal diinvestasikan namun pihaknya belum bisa membeberkan lebih lanjut.

Baca Juga: Investree dan Sarana Yogya Ventura Menggenjot Pembiayaan ke Sektor UMKM

Lebih lanjut, Dennis menambahkan, di tahun 2023 ini pihaknya juga fokus mendirikan fund di mana sejauh ini sudah ada tiga fund yang dibangun antara lain Merah Putih Fund (MPF), Climate Tech Fund, dan BTN Fund.

“Kalau fund kita MPF US$ 300 juta, Climate Tech Fund antara US$ 100 juta sampai US$ 200 juta dolar, BTN sebentar lagi kita announce,” terangnya.

Adapun Climate Tech Fund, MCI bermitra dengan fund manager di Australia di mana tahun 2024 pihaknya optimis ada kesempatan terkait Climate Tech di Indonesia.

“Kalau kita ngomongin Australia, Southeast Asia market untuk climate tech itu masih banyak kesempatan, kalau kita omongin digital kita fokus di Indonesia karena masih banyak opportunities,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi