Teh Kotak Masih Jadi Produk Andalan Ultrajaya Milk Industry (ULTJ)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Persaingan di pasar minuman teh dalam kemasan (ready to drink) semakin ketat. Banyaknya pemain di sektor ini membuat pelaku industri minuman teh kemasan harus berinovasi dan memiliki kreativitas yang tanpa batas.

Salah satu produsen minuman kemasan adalah PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ) yang kini fokus untuk terus menggenjot penjualan di pasar. ULTJ kini fokus pada produk yang berkontribusi signifikan bagi kinerja perusahaan, seperti susu ultra-high temperature (UHT) dan minuman ready to drink (RTD) Teh Kotak.

Corporate Secretary Ultrajaya Milk Industry & Trading Co, Helina Widayani, mengungkapkan bahwa produk teh kotak masih menjadi leader menguasai market share sebesar 66% sepanjang kuartal I-2024.


Baca Juga: Ultrajaya (ULTJ) Siap Lanjutkan Kinerja Positif pada 2024

"Dari data Nielsen pada kuartal I-2024, Minuman teh RTD Ultrajaya dengan brand Teh Kotak masih leader menguasai market share sebesar 61%," kata Helina saat dikonfirmasi Kontan, Selasa (28/5).

Helina menjelaskan bahwa dengan varian rasa teh kotak yang beragam akan membuat konsumen dan penjualannya semakin positif pada tahun 2024.

"Varian rasa teh kotak menjadi salah satu penunjang meningkatkan preferensi dan opsi konsumen. Seperti varian Jasmine, Blackcurrant, lemon dan Apple. Selain itu terdapat pula varian Jasmine less sugar. Juga dengan kemasan/size yang bervariasi dari 200ml, 300ml, dan 500ml," jelasnya.

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), ULTJ mencatat penjualan sebesar Rp 8,30 triliun pada 2023 atau tumbuh 8,36% year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 7,66 triliun.

Baca Juga: Intip Strategi Ultrajaya (ULTJ) Mendorong Kinerja pada Tahun Ini

ULTJ mencatat kenaikan beban pokok penjualan 7,88% YoY menjadi Rp 5,61 triliun pada 2023, dari sebelumnya senilai Rp 5,20 triliun. Beban penjualan ULTJ juga bertambah 2,23% YoY menjadi Rp 982,84 miliar pada 2023, dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 961,41 miliar.

 
ULTJ Chart by TradingView

Laba dari usaha ULTJ tercatat Rp 1,22 triliun pada 2023, meningkat 6,09% YoY dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 1,30 triliun.

Hingga akhir 2023, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ULTJ tercatat senilai Rp 1,17 triliun. Hasil ini tumbuh 21,69% YoY dibandingkan laba bersih perusahaan pada tahun sebelumnya Rp 960,77 miliar.

Baca Juga: Pada Tahun Ini, Ultrajaya (ULTJ) Incar Kenaikan Pendapatan Sebesar Dua Digit

ULTJ memiliki total aset Rp 7,52 triliun hingga akhir 2023, atau naik 2,03% YoY dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni Rp 7,38 triliun.

Nilai aset ULTJ pada 2023 lalu terdiri atas liabilitas senilai Rp 836,99 miliar dan ekuitas senilai Rp 6,69 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli