NEW YORK. Selama bertahun-tahun lamanya, investor menganggap emas sebagai komoditas yang tak pernah ada matinya. Banyak dari mereka yang bertaruh, terjadinya krisis finansial akan meroketkan harga emas setinggi mungkin. Selain itu, banyak pula investor yang percaya, skenario itu masih akan terus terjadi. Hanya saja, saat ini, kondisinya malah berbalik arah. Setelah sempat menyentuh level US$ 1.000 per troy ounce untuk pertama kalinya pada bulan Maret, harga emas kembali anjlok. Yang membuat investor khawatir, tidak ada tanda-tanda kenaikan harga emas dalam waktu dekat.Tak heran, banyak pelaku pasar yang mengatakan, pergerakan harga emas belakangan ini sangat mengejutkan.
Teka-Teki di Balik Kemerosotan Harga Emas
NEW YORK. Selama bertahun-tahun lamanya, investor menganggap emas sebagai komoditas yang tak pernah ada matinya. Banyak dari mereka yang bertaruh, terjadinya krisis finansial akan meroketkan harga emas setinggi mungkin. Selain itu, banyak pula investor yang percaya, skenario itu masih akan terus terjadi. Hanya saja, saat ini, kondisinya malah berbalik arah. Setelah sempat menyentuh level US$ 1.000 per troy ounce untuk pertama kalinya pada bulan Maret, harga emas kembali anjlok. Yang membuat investor khawatir, tidak ada tanda-tanda kenaikan harga emas dalam waktu dekat.Tak heran, banyak pelaku pasar yang mengatakan, pergerakan harga emas belakangan ini sangat mengejutkan.