Tekan biaya dana, Indomobil Finance mengandalkan diversifikasi sumber pendanaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed memberi isyarat kuat untuk menurunkan suku bunga pada Juli 2019. Bisa jadi, Bank Indonesia (BI) nanti akan mengikuti memangkas bunga acuan. Meski begitu, PT Indomobil Finance Indonesia belum mau buru-buru menurunkan bunga kredit ke nasabah.

Chief Executive Officer Indomobil Finance Gunawan Effendi mengatakan, penurunan suku bunga The Fed tidak serta merta menurunkan biaya dana (cost of fund). Menurut Gunawan, dibutuhkan waktu sampai penurunan suku bunga The Fed dirasakan industri multifinance.

Penentuan bunga kredit multifinane sendiri dipengaruhi berbagai faktor mulai dari efisiensi biaya operasi, tingkat keuntungan penjualan, persaingan, wilayah operasi, strategi pemasaran. Selain itu juga dipengaruhi biaya kredit, termasuk tingkat non-performing financing (NPF) serta rugi aset yang diambil alih.


Maka untuk menekan tingkat bunga, strategi pendanaan bisa menjadi pilihan melalui diversifikasi sumber pendanaan perusahaan. Indomobil Finance melakukan berbagai penggalangan dana, seperti bekerja sama dengan banyak banyak, menerbitkan obligasi di pasar modal, serta mencari pendanaan offshore melalui pinjaman sindikasi berdominasi dollar.

“Dengan kombinasi tersebut diharapkan tingkat likuiditas akan tetap terjaga dan memiliki keleluasaan menggunakan sumber dana yang paling murah lebih dulu agar bisa bersaing dalam menawarkan pembiayaan kepada konsumen,” kata Gunawan kepada Kontan.co.id, Sabtu (13/7).

Dalam beberapa bulan terakhir, menurut Gunawan, pinjaman luar negeri melalui swap dinilai lebih murah dibandingkan pinjaman dalam negeri dan penerbitan obligasi. Alasannya, biaya swap juga ikut turun.

“Ini memang startegi diversifikasi pendanaan yang dijalankan agar tidak bergantung pada beberapa bank saja,” tambahnya.

Sejak semester I dan semester II 2019, Indomobil Finance telah menandatangani fasilitas kredit baru dari perbankan dalam negeri serta pinjaman sindikasi senilai US$ 290 juta. Masih akan ada lagi beberapa penggalangan dana yang tersisa untuk tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat