JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus melakukan efisiensi biaya operasional. Maklum, dalam APBN 2015 pemerintah hanya mengalokasikan subsidi listrik Rp 68,68 triliun. Angka ini lebih kecil dibanding subsidi listrik di APBN-P 2014 yang Rp 107,1 triliun. Adi Supriono, Sekretaris Perusahaan PLN, mengatakan, salah satu upaya efisiensi yang dilakukan adalah dalam proses pengadaan barang. Caranya, dengan menerapkan e-Procurement dan joint procurement. Sistem ini memungkinkan PLN mendapatkan harga barang yang lebih murah. PLN juga terus menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada sejumlah pembangkit listrik milik mereka. "Kami terus berkomitmen melakukan efisiensi di semua sektor,” kata Adi, Jumat (19/12). Makanya, PLN juga melakukan efisiensi susut jaringan. Maksudnya, mengurangi energi listrik yang hilang selama proses pendistribusian dari pembangkit sampai ke konsumen. Pada 2008 lalu, susut jaringan energi listrik yang dikelola PLN berkisar 10,06%. Di 2013, angka susut jaringan PLN menciut menjadi 9,3% hingga 9,4% saja.
Tekan biaya subsidi listrik, PLN lakukan efisiensi
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus melakukan efisiensi biaya operasional. Maklum, dalam APBN 2015 pemerintah hanya mengalokasikan subsidi listrik Rp 68,68 triliun. Angka ini lebih kecil dibanding subsidi listrik di APBN-P 2014 yang Rp 107,1 triliun. Adi Supriono, Sekretaris Perusahaan PLN, mengatakan, salah satu upaya efisiensi yang dilakukan adalah dalam proses pengadaan barang. Caranya, dengan menerapkan e-Procurement dan joint procurement. Sistem ini memungkinkan PLN mendapatkan harga barang yang lebih murah. PLN juga terus menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada sejumlah pembangkit listrik milik mereka. "Kami terus berkomitmen melakukan efisiensi di semua sektor,” kata Adi, Jumat (19/12). Makanya, PLN juga melakukan efisiensi susut jaringan. Maksudnya, mengurangi energi listrik yang hilang selama proses pendistribusian dari pembangkit sampai ke konsumen. Pada 2008 lalu, susut jaringan energi listrik yang dikelola PLN berkisar 10,06%. Di 2013, angka susut jaringan PLN menciut menjadi 9,3% hingga 9,4% saja.