Tekan biaya, Thailand izinkan penggunaan obat herbal untuk mengobati corona



KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Kementerian Kesehatan Thailand menyetujui penggunaan ekstrak tumbuhan herbal untuk mengobati tahap awal Covid-19 sebagai program percontohan di tengah maraknya wabah virus corona di negara Asia Tenggara tersebut.

Kementerian Kesehatan Thailand menyebut andrographis paniculata, umumnya dikenal sebagai chiretta hijau, akan berfungsi sebagai pengobatan alternatif untuk mengurangi keparahan wabah dan memangkas biaya pengobatan.

Di tahap awal, perawatan dengan obat herbal tersebut akan tersedia di lima rumah sakit milik negara.

Baca Juga: Meski dihantam pandemi corona, Italia tak akan wajibkan vaksinasi bagi warganya

Pengobatan herbal akan dilakukan secara sukarela bagi mereka yang berada dalam kelompok usia 18-60 tahun dengan gejala ringan dan harus dilakukan dalam waktu 72 jam setelah konfirmasi infeksi.

Mengutip sebuah penelitian, kementerian tersebut bilang ekstrak dari tanaman tersebut, yang dikenal sebagai "fah talai jone" dalam bahasa Thailand, dapat mengekang virus dan mengurangi keparahan peradangan.

Uji coba pada manusia menunjukkan bahwa kondisi pasien membaik dalam tiga hari setelah pengobatan tanpa efek samping jika obat diberikan dalam 72 jam setelah dinyatakan positif corona.

Thailand melaporkan 250 kasus baru pada hari Rabu, sehingga total kasus di negara tersebut mencapai hampir 7.000. 

Baca Juga: China jatuhkan sanksi denda kepada JD.Com dan Tmall Alibaba, ini alasannya

Seorang pejabat pemerintah mengatakan tingkat peningkatan penularan lokal kian mengkhawatirkan dan mendesak orang untuk tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut. Pemerintah Thailand juga telah melarang pertemuan besar di daerah berisiko tinggi.

Selanjutnya: Singapura memulai program vaksinasi corona, PM Singapura masuk daftar awal divaksin

Editor: Tendi Mahadi