Tekan defisit, Malaysia naikkan harga BBM



KUALA LUMPUR. Pemerintah Malaysia memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk kali pertama dalam setahun terakhir. Langkah ini diambil pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak demi memperkecil defisit neraca perdagangan.

Harga BBM yang paling banyak digunakan jenis RON 95 naik 20 sen menjadi RM 2,30 atau (US$ 0,71) per liter atau setara Rp 8.570,59  per liter. Sedangkan harga solar naik menjadi RM 2,20 per liter atau setara menjadi Rp 8197,95 per liter. Meski setelah dinaikkan, Malaysia mengatakan akan mengeluarkan dana lebih dari RM 21 miliar atau sekitar  Rp 78,25 triliun pada tahun ini untuk subsidi BBM.

Najib memang bertekad untuk memperbaiki posisi fiskal Malaysia melalui pemangkasan subsidi dan anggaran belanja negara. Pemerintahannya ingin memperkecil defisit anggaran sebesar 3,5% dari pendapatan domestik bruto. Pada tahun depan, dia berharap defisit anggaran bisa berkurang lagi menjadi 3%.  Asal tahu saja, tahun lalu, defisit anggaran 2013 lalu sebesar 3,9% dari GDP.Berdasarkan data Bloomberg, harga BBM di Malaysia termasuk 10 besar yang termurah dari 61 negara. Malaysia menggunakan sebesar 2,4% dari pendapatannya untuk bahan bakar minyak.


Bank sentral memprediksi, kenaikan harga BBM akan mempercepat implementasi kenaikan pajak barang dan jasa dari 1 April. "Langkah pemerintah Malaysia ini sejalan dengan rencana konsolidasi fiskal yang tengah dijalankan Malaysia. Meski dalam jangka pendek hal ini akan mengerek inflasi, namun untuk jangka panjang, hal ini akan memberikan ruang yang signifikan bagi kebijakan fiskal pemerintah," papar Rahul Bajoria, ekonom Barclays Plc.

Pasca pengumuman tersebut, ringgit perkasa 0,7% menjadi 3,2510 per dollar AS. Kenaikan ringgit merupakan yang terbesar di antara teman-teman sekelompoknya di kawasan regional.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie