KONTAN.CO.ID - BONTANG. Demi mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia tahun 2060, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mulai menggunakan motor listrik untuk aktivitas dan kegiatan operasional di lingkungan perusahaan. Peluncuran motor listrik dengan tema
Smart, Clean and Green ini dilakukan Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, bersama Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto, dan dihadiri juga Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky, Kamis pekan lalu (21/7). Rahmad menuturkan, sejalan dengan kerangka Net Zero Emission 2060, PKT telah menetapkan target net zero carbon emission di tahun 2050, dengan pengurangan emisi karbon sebesar 30% pada dekade pertama di tahun 2030.
Penggunaan motor listrik ini salah satu langkah awal yang direalisasikan PKT untuk mengurangi emisi bahan bakar dari kendaraan operasional perusahaan, disamping upaya lain seperti pembangunan pabrik soda ash, pengaktifan urea 1 hingga carbon circuits station. "Realisasi net zero carbon emission akan terus dikembangkan PKT, guna menekan penggunaan energi fosil di lingkup bisnis perusahaan. Secara bertahap, seluruh kendaraan operasional yang masih menggunakan energi fosil akan diganti," ujar Rahmad dalam keterangan tertulis..
Baca Juga: Melongok Geliat Industri Hijau Tanah Air Menurut Rahmad, hal ini juga wujud komitmen PKT terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) yang terus dikedepankan dalam menciptakan pertumbuhan usaha. Sekaligus membangun keseimbangan kinerja pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Sehingga manfaat tak hanya berdampak bagi pertumbuhan perusahaan, tapi juga menitikberatkan pada aspek keberlanjutan hingga kemandirian masyarakat yang sesuai dengan kaidah ESG. Terlebih, kata Rahmad, dengan masuknya PKT dalam Top 3 global rating ESG untuk kategori agriculture chemical berdasarkan penilaian Sustainalytics, menjadi tantangan bagi PKT untuk terus melakukan pengembangan bisnis dengan pengelolaan ESG yang semakin baik. "Untuk itu, kita wajib memastikan PKT terus memberikan manfaat tak hanya bagi karyawan tapi juga masyarakat sekitar dan bumi," tambah Rahmad. Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto mengapresiasi langkah PKT menekan penggunaan energi fosil dalam aktivitas perusahaan, guna mendukung tercapainya target Net Zero Emission Indonesia tahun 2060 dan bebas emisi karbon di tahun 2030. Menurutnya, hal ini menjadi tonggak awal dimulainya kontribusi perusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia Grup dalam mencapai target net zero carbon emission, yang sejalan dengan upaya dekarbonisasi yang dicanangkan Pupuk Indonesia. "PKT sudah mengawali dengan pemasangan solar panel di lingkungan kantor, yang dikontribusikan untuk mendukung dekarbonisasi. Kita harus kembangkan dengan lebih baik lagi kedepannya," kata Nugroho. Ia menambahkanm Pupuk Indonesia akan terus mendukung kesinambungan upaya PKT dalam menekan emisi karbon, yang diharap segera diikuti seluruh perusahaan yang ada di lingkungan Pupuk Indonesia Grup.
Apalagi melihat tantangan saat ini, emisi karbon banyak dihasilkan dari aktivitas bisnis perusahaan seperti operasional pabrik urea dan amoniak, sehingga kedepan realisasi program dalam mencapai net zero carbon emission 2030 bisa terus dikembangkan oleh seluruh anak usaha Pupuk Indonesia Grup, utamanya mengganti fosil dengan energi terbarukan. "Gagasan PKT ini menjadi awal bagi kita dalam mendukung dekarbonisasi di lingkungan PI Grup. Meski bukan hal mudah, tapi kita optimis mampu mencapai target tersebut di tahun 2030," imbuh Nugroho.
Baca Juga: Upaya Pupuk Kaltim Tingkatkan Produktivitas Nelayan Lokal Lewat Keramba Jari Apung Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat