Tekan Harga Bawang Merah, IKAPPI Desak Pemerintah Percepat Distribusi ke Jabodetabek



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai tingginya harga bawang merah belakangan ini disebabkan oleh kegagalan panen di beberapa titik produksi. Untuk itu, Pemerintah diminta melakukan percepatan distribusi dari Jabodetabek ke wilayah di Jawa.

Ketua Umum DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri mengatakan harga bawang merah terpantau naik jelang Idul Fitri 1445 Hijriah hingga saat ini. Pihaknya melihat kegagalan panen terjadi di sentra produksi bawang di Jawa Tengah seperti Demak, Grobogan dan Pati.

Adapun wilayah sentra bawang merah terbesar Indonesia di antaranya Brebes, Demak, Nganjuk, Bima, Solok, Sumatera Utara dan Jawa Barat.


“Pemasok dari Jabodetabek biasanya memasok dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu Brebes, Demak, Grobogan, Pati, Nganjuk dan beberapa daerah lainnya,” ujar Abdullah melalui keterangan resmi, Rabu (24/4).

Baca Juga: Badan Pangan Perkirakan Harga Bawang Merah akan Normal Dalam Satu Bulan ke Depan

Abdullah menyebut, curah hujan yang tinggi menyebabkan titik produksi bawang merah terendam banjir sehingga menyebabkan pasokan berkurang. Dia bilang, harga bawang merah naik dua kali lipat dari harga normal menjadi Rp 80.000/kg.

Melihat kondisi ini, pihaknya mendesak pemerintah untuk dorong percepatan distribusi ke wilayah-wilayah dengan kebutuhan bawang merah cukup besar seperti Jabodetabek.

“Opsi berikutnya yang kami tawarkan adalah mendorong agar produksi yang ada di Solok, Sumatera Barat dan Bima, untuk bisa disubsidisilangkan ke Jabodetabek sehingga pasokan relatif melimpah di pasar, jika itu bisa dilakukan maka kami meyakini harga akan terdorong turun,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi