Tekan harga bawang putih, DKI impor dari China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mengimpor bawang putih dari China untuk menstabilkan harga bawang putih yang mahal. "Bawang putihnya dari Laiwu sana Hainan, China," kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi di Jakarta Timur, Selasa (7/5).

Arief mengatakan, stok yang kurang menjadi alasan harga bawang putih meroket. Namun, ia membantah kekurangan pasokan dikarenakan puluhan importir bawang putih nakal di-blacklist.

"Tidak, ini pastinya menteri pertanian, menteri perdagangan, punya kalkulasi, pak menteri perekonomian punya kalkulasi sehingga menerbitkan RIPH (rekomendasi impor produk hortikultura) dan persetujuan impor sesuai kebutuhan, jadi tidak berlebih," ujar Arief.


Kebutuhan bawang putih di DKI mencapai 30 ton per hari. Dalam sepekan, rata-rata dibutuhkan 10 sampai 11 kontainer untuk memenuhi kekurangan pasokan. Satu kontainer sama dengan 29 ton.

"Kemarin kita baru bongkar satu kontainer, nanti malam kita bongkar lagi satu kontainer. Jadi selama 3-4 hari ke depan kita akan punya lima kontainer. Itu cukup untuk dorong ke Perumda Pasar Jaya," kata Arief.

Diberitakan sebelumnya, memasuki Ramadan, harga bawang putih di pasar melonjak hingga dua kali lipat. Di situs pemantau harga DKI, infopangan.jakarta.go.id, harga bawang putih mencapai Rp 80.000 per kilogram di Pasar Glodok.

Di Pasar Kramatjati, harga bawang putih juga mencapai Rp 80.000 pada Sabtu (4/5/2019) dan Minggu (5/5). Normalnya, harga bawang putih berkisar di angka Rp 20.000-Rp 30.000. (Nibras Nada Nailufar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bawang Putih Mahal, DKI Impor dari China", 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli