Tekan impor LPG, Badak LNG Bangun Fasilitas LPBS Senilai US$ 9,4 juta



KONTAN.CO.ID-BONTANG. PT Badak NGL (Badak LNG) menganggarkan investasi sebesar US$ 9,4 juta untuk membangun fasilitas LPG Production Booster System (LPBS) untuk menekan impor LPG (Liquefied petroleum gas). Implementasi LPBS diklaim mampu meningkatkan produksi LPG mencapai 323% dari kondisi semula.

"Estimasi benefit yang dihasilkan dari LPBS sebesar US$ 92 juta pada periode 2022-2027," kata President Director & CEO Badak LNG Gema Iriandus Pahalawan, Jumat (3/11).

Baca Juga: PGN dan Badak NGL Akan Garap LNG Bunkering Pertama di Indonesia


Total ada 113.744 Metrik Ton LPG yang bisa diproduksi di mana 70% untuk dijual dan sisanya 30% digunakan sebagai LPG reinjeksi untuk memenuhi spesifikasi kontrak jual beli. Inovasi ini mulai dipelajari sejak 2017, sebelum akhirnya mulai beroperasi pada Desember 2022.

Konsumsi LPG sendiri setiap tahun terus meningkat. Realisasi penyaluran LPG tabung 3 kg sepanjang tahun 2018 sampai dengan 2022 terus meningkat.

Tahun 2018, realisasinya mencapai  6,53 juta MT melebihi dari kuota yang ditetapkan 6,45 juta MT.

Selanjutnya pada tahun 2019,  realisasi sebesar 6,84 juta MT dari kuota 6,98 juta MT. Untuk tahun 2020,  realisasi 7,14 juta MT melebihi kuota penetapan 7,00 juta MT.

Baca Juga: Kembangkan Bisnis Gas Alam Cair (LNG), Pertamina International Gandeng Badak NGL

Tahun 2021, realisasi 7,46 juta MT  dari kuota sebesar 7,50 juta MT. Sedangkan tahun 2022,  realisasi mencapai 7,80 juta MT dari penetapan kuota 8,00 juta MT.

Kementerian ESDM memperkirakan penyerapan LPG 3 kg hingga Desember 2023 bisa mencapai sesuai kuota atau bahkan di bawah kuota, yakni 7,90 juta ton. Pemerintah dan DPR akhir menyepakati kuota untuk tahun depan sebesar 8,3 juta MT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto