Tekan Impor, Menteri Bahlil Akan Menaikkan Lifting Minyak Indonesia



KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya mengurangi ketergantungan impor minyak untuk memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengoptimalisasi produksi minyak nasional.

Menurut Bahlil, impor minyak harus dilakukan secara hati-hati dengan tetap mengoptimalkan potensi sumber daya dalam negeri.

“Kita harus memastikan bahwa impor dilakukan dengan hati-hati. Selama masih ada potensi dalam negeri, maka kita harus mengoptimalkannya,” kata Bahlil dalam kunjungannya di RDMP Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (14/12).   


Baca Juga: Menteri ESDM Minta Proyek RDMP Balikpapan Dirampungkan Lebih Cepat dari Jadwal

Bahlil juga menyoroti dinamika harga minyak dunia yang fluktuatif akibat gejolak geopolitik seperti konflik Rusia-Ukraina.

“Harga minyak sekarang naik turun. Beberapa negara mungkin mendapatkan diskon, tapi ada yang tidak. Ini menuntut kita untuk terus menyesuaikan dengan perkembangan global dan kondisi domestik,” jelasnya.

Bahlil mengungkapkan, kebutuhan minyak di dalam negeri mencapai 1,4 juta hingga 1,5 juta barel per hari, sedangkan produksi dalam negeri baru mencapai 500.000 hingga 600.000 barel per hari. Selisih tersebut masih harus dipenuhi melalui impor. Untuk itu, pemerintah saat ini fokus meningkatkan lifting minyak nasional guna mengurangi impor.

“Meningkatkan lifting adalah salah satu solusi utama. Kami [Kementerian ESDM], SKK Migas, dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk bekerja maksimal. Apalagi, 65% lifting nasional berasal dari Pertamina. Jadi, kita harus bekerja sama dengan Pertamina,” ujar Bahlil.

Baca Juga: Menteri Bahlil Pastikan Penyaluran Subsidi BBM Dilakukan dengan Skema Blending

Bahlil menambahkan, diskusi intensif dengan SKK Migas dan KKKS terus dilakukan untuk merumuskan strategi percepatan peningkatan lifting. Langkah ini diyakini sebagai kunci untuk mewujudkan ketahanan energi.

“Targetnya adalah bagaimana caranya kita cari solusi pendekatan-pendekatan strategi apa yang paling cepat untuk meningkatkan lifting,” imbuhnya.

Catatan Kontan, hingga semester I-2024 realisasi lifting minyak bumi tercatat sebesar 576.000 barel per hari (bph) atau 91% dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Selanjutnya: Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Ini Ciri-Ciri Toxic Parents yang Wajib Dihindari

Menarik Dibaca: Inilah Gift Code Ojol The Game 15 Desember 2024 Terkini yang Anda Cari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat