Tekan kerugian, ini strategi yang ditempuh BCA Life



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) berupaya untuk menekan kerugian. 

Asal tahu saja, tahun lalu BCA Life tercatat merugi Rp 37,56 miliar. Bahkan kerugian ini lebih tinggi ketimbang tahun 2016 yang sebesar Rp 24,16 miliar.

Rio Winardi, Presiden Direktur & CEO BCA Life mengatakan, tahun ini sepertinya BCA Life masih akan merugi. "Namun dipastikan angkanya di bawah Rp 30 miliar,” katanya Rabu (3/10).


Menurutnya, kerugian ini terjadi lantaran pertumbuhan untuk industri asuransi yang berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi. Sehingga pihaknya optimistis membaiknya kondisi ekonomi ke depan akan berdampak positif terhadap industri asuransi.

“Karena semakin tinggi GDP maka rakyat semakin sejahtera sehingga literasi dan pemahaman mereka sadar untuk membeli polis. Kami optimistis beberapa tahun ke depan perekonomian akan membaik, sehingga tahun 2020 kita prediksikan akan mulai profit,” terangnya.

Rio bilang, saat ini pihaknya masih melakukan berbagai langkah bisnis untuk mempercepat pertumbuhan perusahaannya.

“Kami saat ini menekankan pada upaya efisiensi untuk percepat pertumbuhan, salah satunya dengan meluncurkan BCA Life Mobile Services yang akan mendekatkan produk asuransi kepada nasabah asuransi,” jelasnya.

Selain itu, ekspansi secara offline juga masih akan dilakukannya dengan cara memanfaatkan jaringan yang dimiliki induk usahanya, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

“Akan juga akan perluas cabang BCA Life. Saat ini sudah masuk ke Denpasar dan Kalimantan, kami akan masuk di cabang-cabang BCA yang tersebar di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi