KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah untuk menurunkan jumlah perokok di Indonesia masih terhambat oleh kebijakan cukai hasil tembakau yang tidak pro terhadap kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah struktur tarif cukai hasil tembakau (CHT) yang berlapis-lapis sehingga membuat harga rokok tetap terjangkau. Akibatnya, prevalensi perokok di Indonesia tergolong tinggi dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Direktur Kebijakan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Olivia Herlinda mengatakan bahwa simplifikasi struktur tarif CHT perlu dilakukan secepatnya. Simplifikasi semakin relevan di tengah situasi pandemi COVID-19, di mana negara membutuhkan dana yang lebih besar untuk program pemulihan ekonomi nasional.
Tekan konsumsi rokok, pemerintah diminta tinjau struktur tarif CHT yang kompleks
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah untuk menurunkan jumlah perokok di Indonesia masih terhambat oleh kebijakan cukai hasil tembakau yang tidak pro terhadap kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah struktur tarif cukai hasil tembakau (CHT) yang berlapis-lapis sehingga membuat harga rokok tetap terjangkau. Akibatnya, prevalensi perokok di Indonesia tergolong tinggi dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Direktur Kebijakan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Olivia Herlinda mengatakan bahwa simplifikasi struktur tarif CHT perlu dilakukan secepatnya. Simplifikasi semakin relevan di tengah situasi pandemi COVID-19, di mana negara membutuhkan dana yang lebih besar untuk program pemulihan ekonomi nasional.