Tekan NPF, Andalan investasi IT Rp 8 miliar



JAKARTA. Kredit macet atau non performing financing (NPF) merupakan hal yang paling dihindari perusahaan pembiayaan. Berbagai perbaikan konsisten dilakukan agar NPF tidak semakin tinggi.

Sebastianus H Budi, Presiden Direktur PT Andalan Finance Indonesia mengatakan, sepanjang tahun lalu, pihaknya telah berhasil menorehkan perbaikan kualitas kredit. Pencapaian ini terjadi di saat industri pembiayaan justru membukukan kenaikan angka kredit macet.

Angka NPF Andalan Finance tahun lalu ditutup di level 1,7%. Angka tersebut turun dari tahun 2015 sebesar 2%. Perbaikan NPF ini berkat adanya perbaikan dari sisi penagihan (collection).


"Tim collection kami lebih aktif dalam melakukan penagihan. Kami juga mengimplementasikan sistem baru untuk mengoptimalkan kinerja tim collection," kata Sebastianus.

Sistem tersebut berupa software dengan investasi teknologi informasi (IT) sekitar Rp 7 miliar hingga Rp 8 miliar. Dengan merogoh kocek cukup dalam, pihaknya berharap angka NPF bisa semakin menurun.

Selain memperbaiki kualitas kredit, Andalan Finance juga mengincar pertumbuhan kuantitas pembiayaan baru (new booking). Sepanjang tahun lalu, pihaknya mencatatkan new booking sebesar Rp 3,3 triliun.

Tahun ini, perusahaan hanya memasang target pertumbuhan yang moderat sebesar 13%. Artinya, Andalan Finance mengincar booking sebesar Rp 3,7 triliun sepanjang tahun ini. Target pertumbuhan ini tidak berbeda jauh dibandingkan target rata-rata industri pembiayaan. Moderatnya target Andalan mengingat kondisi ekonomi belum begitu menggembirakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini