Tekan penutupan kartu, Citibank perbanyak merchant



JAKARTA. Citibank yang merupakan salah satu pemain kartu kredit di Indonesia menargetkan memperbanyak merchant untuk mendongkrak transaksi kartu kredit sampai akhir tahun. 

Hal ini juga untuk mengantisipasi efek dari dampak dari beleid yang mengatur pengunaan data kartu kredit untuk kepentingan perpajakan.

Seperti diketahui, setelah adanya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 39/PMK.03/2016 mengenai pengaturan data kartu kredit, menyebabkan beberapa nasabah bank menutup akun kartu kreditnya. 


Terkait dengan tren penutupan akun kartu kartu kredit nasabah beberapa bank ini, pemerintah tetep kekeuh tetap melajutkan penerapan aturan ini untuk memperbesar basis data pajak.

Menurut Chief Executive Officer Citibank Indonesia, Batara Sianturi saat ini bank asing dari Amerika Serikat ini tercatat telah memiliki sebanyak 1 juta pengguna kartu kartu kredit. 

Secara umum, menurut Barata, belum ada perpindahan besar dari pengguna kartu kredit dari Citibank terkait dengan aturan Kementerian Keuangan tersebut.

”Kami akan tingkatkan program merchant dan meningkatkan partner terutama untuk jenis kartu kredit Citi Prestige,” ujar Batara menjawab pertanyaan KONTAN, Kamis (19/5).

Batara mengatakan, secara umum Citibank masih memandang bisnis kartu kredit di Indonesia menjanjikan. 

Keyakinan ini seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kelas menengah. Sampai akhir tahun menurut Barata, bisnis konsumer ditargetkan bisa tumbuh sebesar 14% yoy.

Kartu kredit Citi Prestige, menurut Barata, adalah kartu kredit global pertama Citibank yang dapat melakukan transaksi di seluruh negara. 

Citi Prestige ini tersedia di 14 negara seperti Amerika Serikat (AS), Meksiko, Australia, Hong Kong, Korea, Taiwan, India, dan negara lain. Nah, ini akan menjadi unggulan untuk menarik nasabah agar mereka lebih memiliki kartu kredit dari Citibank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan