KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, perbankan masih berhati-hati mengantisipasi risiko kredit bermasalah. Hal ini tercermin dari naiknya rasio rasio pencadangan atau coverage ratio lantaran bank terus memupuk pencadangan guna menahan laju potensi kredit bermasalah. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang sejak tahun lalu terus memupuk rasio pencadangan. Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan per akhir 2018 posisi coverage ratio BNI ada di level 152,9% naik dari tahun 2017 sebesar 148%. Rasio tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak empat tahun terakhir. Cara BNI menghadang kredit bermasalah cukup efektif, terbukti pada 2018 pihaknya mampu menekan non performing loan (NPL) hingga ke 1,9%. Jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya 2,3%.
Tekan risiko kredit, bank pupuk pencadangan tinggi tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, perbankan masih berhati-hati mengantisipasi risiko kredit bermasalah. Hal ini tercermin dari naiknya rasio rasio pencadangan atau coverage ratio lantaran bank terus memupuk pencadangan guna menahan laju potensi kredit bermasalah. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang sejak tahun lalu terus memupuk rasio pencadangan. Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan per akhir 2018 posisi coverage ratio BNI ada di level 152,9% naik dari tahun 2017 sebesar 148%. Rasio tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak empat tahun terakhir. Cara BNI menghadang kredit bermasalah cukup efektif, terbukti pada 2018 pihaknya mampu menekan non performing loan (NPL) hingga ke 1,9%. Jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya 2,3%.