Tekanan atas dollar AS mengerek kurs rupiah



KONTAN.CO.ID - Sentimen negatif dollar Amerika Serikat (AS) membuat mata uang Garuda hari ini bergerak menguat sejak awal perdagangan. Analis menilai, rupiah masih memiliki banyak peluang untuk lanjut menguat.

Mengutip Bloomberg, Senin (21/8) di pasar spot rupiah terapresiasi 0,09% ke level Rp 13.351 per dollar AS. Pun, kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga turut menunjukkan penguatan rupiah 0,09% ke level Rp 13.355 per dollar AS.

Research & Analyst Monex Investindo Putu Agus Pransuamitra melihat, pergerakan rupiah hari ini memang lebih banyak didominasi oleh faktor eksternal, yakni ketidakpastian politik AS. "Setelah pejabat Gedung Putih dipecat, dollar AS jatuh," ujarnya.


Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memecat Kepala Strategis Kepresidenan Steve Bannon pada Jumat (18/8) lalu. Ia didepak karena dianggap memengaruhi Trump dengan ideologi supremasi kulit putih.

Putu juga menilai, latihan militer bersama antara Korea Selatan dengan AS yang dilaksanakan pada hari ini hingga 31 Agustus mendatang membuat pelaku pasar berhati-hati. "Latihan ini dipantau, apakah akan kembali memicu provokasi Korea Utara, ini juga memengaruhi pergerakan rupiah," imbuhnya.

Selain itu, dari domestik, Putu melihat pergerakan rupiah akan terpengaruh dari kebijakan moneter BI yang akan dirilis besok. "Kemungkinan semua suku bunga masih dipertahankan, cuma lihat juga apakah ada proyeksi ekonom Indonesia dan situasi finansial," himbaunya.

Prediksi Putu, besok rupiah masih melanjutkan penguatan di kisaran Rp 13.330 - Rp 13.370 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati