JAKARTA. Tekanan dari Inggris membuat mata uang poundsterling terpukul di hadapan euro. Mengutip Bloomberg, Selasa (14/2) pukul 19.27 WIB, pasangan EUR/GBP menguat 0,63% ke level 0,85141 dibanding sehari sebelumnya. Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Agus Chandra menuturkan, EUR/GBP menguat lantaran ada tekanan di sisi poundsterling. Hal ini terjadi setelah data inflasi Inggris bulan Januari di level 1,8% masih lebih rendah dari proyeksi 1,9% meski naik dari bulan sebelumnya 1,6%. Producer Price Index (PPI) turun ke level 1,7% dari sebelumnya 2,7% dan Retail Price Index (RPI) di level 2,6% lebih rendah dari proyeksi 2,8%. "Data euro sebenarnya juga buruk, tetapi tekanan di sisi sterling lebih kuat," paparnya.
Tekanan dari Inggris memukul GBP di hadapan EUR
JAKARTA. Tekanan dari Inggris membuat mata uang poundsterling terpukul di hadapan euro. Mengutip Bloomberg, Selasa (14/2) pukul 19.27 WIB, pasangan EUR/GBP menguat 0,63% ke level 0,85141 dibanding sehari sebelumnya. Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Agus Chandra menuturkan, EUR/GBP menguat lantaran ada tekanan di sisi poundsterling. Hal ini terjadi setelah data inflasi Inggris bulan Januari di level 1,8% masih lebih rendah dari proyeksi 1,9% meski naik dari bulan sebelumnya 1,6%. Producer Price Index (PPI) turun ke level 1,7% dari sebelumnya 2,7% dan Retail Price Index (RPI) di level 2,6% lebih rendah dari proyeksi 2,8%. "Data euro sebenarnya juga buruk, tetapi tekanan di sisi sterling lebih kuat," paparnya.