KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan yang menerpa sektor properti masih cukup kuat di tahun ini. Akibatnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dinilai cenderung berhati-hati dalam menjalankan aktivitas bisnis. Analis Indo Premier Sekuritas, Joey Faustian menyebut, penjualan pemasaran atau marketing sales SMRA tumbuh 3% year on year hingga akhir Agustus lalu menjadi Rp 1,90 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan Summarecon Serpong sebesar Rp 890 miliar, kemudian diikuti oleh Summarecon Bekasi sebesar Rp 580 miliar. Joey menilai, angka pertumbuhan tersebut cenderung flat. Hal ini disebabkan SMRA tidak begitu agresif dalam meluncurkan proyek baru sepanjang tahun ini. Kalaupun ada, jadwal peluncuran proyek baru tersebut terkonsentrasi di semester kedua. Di antaranya adalah proyek perumahan murah Srimaya Residence dekat kawasan Bekasi dan kota mandiri Summarecon Mutiara di Makassar.
Tekanan di sektor properti masih besar, hold saham Summarecon Agung
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan yang menerpa sektor properti masih cukup kuat di tahun ini. Akibatnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dinilai cenderung berhati-hati dalam menjalankan aktivitas bisnis. Analis Indo Premier Sekuritas, Joey Faustian menyebut, penjualan pemasaran atau marketing sales SMRA tumbuh 3% year on year hingga akhir Agustus lalu menjadi Rp 1,90 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan Summarecon Serpong sebesar Rp 890 miliar, kemudian diikuti oleh Summarecon Bekasi sebesar Rp 580 miliar. Joey menilai, angka pertumbuhan tersebut cenderung flat. Hal ini disebabkan SMRA tidak begitu agresif dalam meluncurkan proyek baru sepanjang tahun ini. Kalaupun ada, jadwal peluncuran proyek baru tersebut terkonsentrasi di semester kedua. Di antaranya adalah proyek perumahan murah Srimaya Residence dekat kawasan Bekasi dan kota mandiri Summarecon Mutiara di Makassar.