Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) soal neraca perdagangan Indonesia ibarat alarm bagi perekonomian Indonesia. Merujuk data BPS, neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 mencatatkan defisit senilai US$ 1,63 miliar. Nilai defisit perdagangan tersebut menjadi yang terbesar sejak April 2014. Secara kumulatif di periode Januari-April 2018, neraca perdagangan juga mencatatkan defisit. Di periode tersebut, defisit neraca dagang mencapai US$ 1,31 miliar. Data defisit neraca dagang ini seolah mengonfirmasi tekanan hebat yang membuat nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS dalam beberapa bulan terakhir ini. Nilai impor yang lebih tinggi dibandingkan devisa ekspor membuat permintaan dollar menjadi lebih besar sehingga menekan rupiah.
Tekanan ekonomi
Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) soal neraca perdagangan Indonesia ibarat alarm bagi perekonomian Indonesia. Merujuk data BPS, neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 mencatatkan defisit senilai US$ 1,63 miliar. Nilai defisit perdagangan tersebut menjadi yang terbesar sejak April 2014. Secara kumulatif di periode Januari-April 2018, neraca perdagangan juga mencatatkan defisit. Di periode tersebut, defisit neraca dagang mencapai US$ 1,31 miliar. Data defisit neraca dagang ini seolah mengonfirmasi tekanan hebat yang membuat nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS dalam beberapa bulan terakhir ini. Nilai impor yang lebih tinggi dibandingkan devisa ekspor membuat permintaan dollar menjadi lebih besar sehingga menekan rupiah.