Krisis ekonomi di negara-negara seperti Turki dan Venezuela, terjadi karena masalah struktural, terutama terkait dengan neraca eksternal, seperti neraca pembayaran. Oleh karena itu, Indonesia harus melakukan perbaikan neraca eksternal, seperti memperbaiki defisit transaksi berjalan atau CAD. Dari neraca pembayaran, bisa kelihatan transaksi antara dalam negeri dan luar negeri. Tekanan semakin kuat dan bisa meledak, ketika ada pelemahan kurs. Apalagi di saat yang sama, neraca eksternal kurang sehat, seperti memiliki utang yang besar. Jadi ketika ada gangguan eksternal, badan yang sedang tidak fit ditambah utangnya tinggi, jadinya tambah sakit. Kalau bicara krisis Indonesia tahun 1998, kenapa mata uang yang diserang? Jawabannya adalah karena neraca eksternal cukup tinggi waktu itu. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain. Belum lagi kalau ada masalah politik, itu menambah potensi krisis.
Tekanan eksternal makin kuat
Krisis ekonomi di negara-negara seperti Turki dan Venezuela, terjadi karena masalah struktural, terutama terkait dengan neraca eksternal, seperti neraca pembayaran. Oleh karena itu, Indonesia harus melakukan perbaikan neraca eksternal, seperti memperbaiki defisit transaksi berjalan atau CAD. Dari neraca pembayaran, bisa kelihatan transaksi antara dalam negeri dan luar negeri. Tekanan semakin kuat dan bisa meledak, ketika ada pelemahan kurs. Apalagi di saat yang sama, neraca eksternal kurang sehat, seperti memiliki utang yang besar. Jadi ketika ada gangguan eksternal, badan yang sedang tidak fit ditambah utangnya tinggi, jadinya tambah sakit. Kalau bicara krisis Indonesia tahun 1998, kenapa mata uang yang diserang? Jawabannya adalah karena neraca eksternal cukup tinggi waktu itu. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain. Belum lagi kalau ada masalah politik, itu menambah potensi krisis.