Tekanan eksternal mereda, rupiah kembali menguat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali bergerak menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS) setelah sejak Kamis (11/4) notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) tetap bernada dovish.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, Senin (15/4), rupiah tercatat menguat 0,41% ke Rp 14.062 per dollar AS. Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,61% ke Rp 14.067 per dollar AS.

Ekonom Pasar Uang PT Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan penguatan rupiah belakangan hari ini disebabkan berkurangnya tekanan dari dollar AS. Apalagi dengan menguatnya mata uang utama terhadap dollar AS juga mendukung penguatan rupiah hingga hari ini.


Menurut Reny, faktor yang membuat pelaku pasar melepas kepemilikan dollar AS dan beralih ke aset yang lebih berisiko seperti rupiah karena pertama, hasil notulensi FOMC tetap dovish dimana The Fed akan lebih berhati-hati dan tidak agresif dalam menaikkan suku bunga. Kedua, muncul juga prospek pertumbuhan ekonomi di AS dan inflasi yang melambat di tahun ini.

Dari dalam negeri, rupiah juga masih di topang dari surplusnya neraca dagang sebesar US$ 540 juta.

Jelang pemilihan umum, Reny memproyeksikan pelaku pasar akan cenderung bersikap wait and see. Rupiah pun berpotensi masih menguat karena mayoritas pelaku pasar optimis pemilihan umum akan berjalan kondusif.

"Rabu (17/4) libur, dan Kamis (18/4) perdagangan tidak akan terlalu besar karena weekend sudah libur lagi, jadi kondisi trading yang terbatas ini dimanfaatkan investor dan rupiah berkemungkinan menguat," kata Reny, Senin (15/4).

Selasa (16/4), Reny memproyeksikan rupiah berada di rentang Rp 13.950 per dollar AS hingga Rp 14.070 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi