Tekanan harga batubara masih berat sepekan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelambatan ekonomi global dan perang dagang terus menghantui pergerakan harga batubara. Meskipun ditutup menguat, harga batubara bisa terkoreksi turun kembali.

Mengutip Bloomberg, harga batubara di ICE Futures untuk kontrak pengiriman April 2019 berada di level US$ 100,05 per metrik ton pada Selasa (29/1). Angka ini naik 0,05% dari hari yang sebelumnya US$ 100 per metrik ton. Sedangkan dalam sepekan, harga batubara malah turun 0,20%.

Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim melihat bahwa pertumbuhan ekonomi global, khususnya di China membuat harga batubara selama sepekan lalu terkoreksi naik turun. International Monetary Fund (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,5% dari sebelumnya 3,7% dan tahun depan dari 3,7% menjadi 3,6%. Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi China pun diperkirakan berada di level 6,2%.


Ibrahim mencatat bahwa Tiongkok adalah negara importir terbesar untuk batubara. Kalau pertumbuhan ekonomi melambat, aktivitas perdagangan batubara bisa terpengaruh. “Saat ini saja, pabrikan di Tiongkok mengalami kebangkrutan. Saat perang dagang pertama diluncurkan AS, hampir 3 juta pekerja di Tiongkok dirumahkan,” ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (30/1).

Hanya saja, Ibrahim melihat akan ada titik terang bagi harga batubara. Hal ini dinilai dari pertemuan AS dan China untuk membicarakan perang dagang. Sebagai informasi, malam ini akan ada pertemuan AS dan China hingga besok.

“Ada sinyal positif dari pelaku pasar bahwa perang dagang akan berujung positif. Tinggal pelaku pasar melihat hasil baik dari Brexit. Kita tahu, voting kemarin malam berjalan alot karena akan ada referendum ulang oleh rakyat,” pungkasnya.

Besok, Ibrahim memperkirakan harga batubara bergerak di level US$ 100,00 sampai US$ 101,50 per metrik ton. Sedangkan dalam sepekan harga batubara di rentang US$ 99,00 sampai US$ 102,75 per metrik ton.

Secara teknikal, Ibrahim melihat bolinger band MA 40% berada di atas bolinger band bawah. Indikator ini mengindikasikan harga batubara akan naik. Sama halnya dengan indikator stochastic dan RSI 60% positif dan MACD 70% negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati