Tekanan IHSG di sesi I mulai mereda



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum bangkit dari zona merah di akhir sesi I, Senin (27/6). Meski demikian, indeks berhasil meminimalisir penurunannya siang ini.

Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, IHSG turun 0,38% menjadi 4.816,20.

Ada 164 saham yang tergerus di sesi I. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 85 saham dan 78 saham lainnya tak berubah posisi.


Volume transaksi siang ini melibatkan 2,784 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,895 triliun.

Sementara itu, delapan sektor melemah. Adapun tiga sektor dengan penurunan terbesar di antaranya: sektor industri lain-lain turun 1,03%, sektor keuangan turun 0,84%, dan sektor barang konsumen turun 0,77%.

Saham-saham top losers indeks LQ 45 siang ini antara lain: PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) turun 2,26% menjadi Rp 6.475, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 1,85% menjadi Rp 2.120, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 1,8% menjadi Rp 1.635.

Sedangkan di jajaran top gainers indeks LQ 45 terdapat saham-saham: PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 5,33% menjadi Rp 14.825, PT Hanson International Tbk (MYRX) naik 2,68% menjadi Rp 765, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 1,71% menjadi Rp 595.

Wajah bursa Asia beragam

Sementara itu, wajah bursa Asia tampak beragam siang ini. Indeks ASX 200 Australia naik 0,58% setelah sebelumnya melorot 0,91%.

Saham-saham perbankan Australia diperdagangkan mixed. Saham ANZ tercatat turun 0,64%, Commonwealth Bank of Australia naik 0,29%, Westpac naik 0,49%, dan NAV turun 0,41%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,24%. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,84% dan Shanghai Composite Index naik 0,86%.

Bursa Jepang memimpin kenaikan di kawasan regional di mana indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,89%.

"Pasar masih akan volatil menyusul aksi jual besar-besaran akhir pekan lalu. Bursa Asia masih akan melemah. Namun, aksi jual akan lebih strategis dengan kemungkinan aksi beli di saham tertentu yang dapat outperform saat terjadi penurunan," jelas Angus Nicholson, market strategist IG Ltd kepada CNBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie