JAKARTA. Inflasi pada Maret 2015 sebesar 0,17% menyebabkan inflasi tahunan naik menjadi 6,38%. Kondisi itu menjadi salah satu tolak ukur Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunganya dari posisi sekarang 7,5%. Apalagi rupiah yang terdepresiasi turut memberikan peranan bagi inflasi. Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina berpendapat, musim panen pada April akan menyebabkan deflasi pada kelompok bahan makanan meningkat. Kondisi itu akan mengimbangi dampak langsung dan dampak putaran kedua kenaikan harga minyak yang diperkirakan akan mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa. Dengan kondisi itu, Ayu memprediksi, pada April nanti masih akan ada tekanan inflasi yang tipis. "Kita masih melihat inflasi tahun ini ada di 3,9%," katanya.
Tekanan inflasi masih ada, BI jaga moneter ketat
JAKARTA. Inflasi pada Maret 2015 sebesar 0,17% menyebabkan inflasi tahunan naik menjadi 6,38%. Kondisi itu menjadi salah satu tolak ukur Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunganya dari posisi sekarang 7,5%. Apalagi rupiah yang terdepresiasi turut memberikan peranan bagi inflasi. Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina berpendapat, musim panen pada April akan menyebabkan deflasi pada kelompok bahan makanan meningkat. Kondisi itu akan mengimbangi dampak langsung dan dampak putaran kedua kenaikan harga minyak yang diperkirakan akan mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa. Dengan kondisi itu, Ayu memprediksi, pada April nanti masih akan ada tekanan inflasi yang tipis. "Kita masih melihat inflasi tahun ini ada di 3,9%," katanya.