Tekanan Kelas Menengah Berisiko Lemahkan Konsumsi Rumah Tangga pada 2026



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM UI, Teuku Riefky menilai tekanan pada kelas menengah dan berlanjutnya pemutusan hubungan kerja (PHK) berisiko melemahkan konsumsi rumah tangga pada 2026, yang diperkirakan relatif stagnan seiring turunnya daya beli masyarakat.

“Konsumsi diperkirakan relatif stagnan tahun 2026. Faktor tersebut tentu mempengaruhi daya beli rumah tangga karena PHK mengurangi pendapatan rumah tangga,” ujar Riefky kepada Kontan, Jumat (26/12/2025).

Menurut Riefky, tekanan pada kelas menengah dan berlanjutnya PHK terjadi di tengah perlambatan ekonomi serta meningkatnya tekanan di pasar tenaga kerja sepanjang 2025. 


Baca Juga: Rasio Bunga Utang Masih Tinggi, Ruang Belanja Pemerintah Makin Sempit

Kondisi tersebut berpotensi menahan laju konsumsi, yang selama ini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sekitar 10 juta penduduk kelas menengah turun kelas hingga akhir 2024. Sementara itu, data Satu Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan jumlah PHK sepanjang Januari hingga November 2025 mencapai 79.302 orang, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang tercatat sebanyak 77.965 orang.

Riefky menilai, untuk menahan risiko pelemahan konsumsi, pemerintah perlu fokus memperbaiki iklim usaha dan investasi agar dunia usaha tidak terus melakukan pengurangan skala produksi yang berujung pada PHK.

“Yang perlu diperbaiki adalah iklim usaha dan investasi sehingga bisnis dan perusahaan tidak melakukan pengurangan skala yang akan berujung PHK,” katanya.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Relaksasi KUR untuk Pemulihan Ekonomi Aceh

Ia menambahkan, insentif bukanlah faktor utama dalam menyelesaikan persoalan melemahnya konsumsi rumah tangga. Menurutnya, perbaikan struktural melalui penciptaan iklim investasi yang sehat jauh lebih penting.

“Insentif mungkin membantu secara temporer, tetapi tidak menyelesaikan masalah utama. Kuncinya ada pada perbaikan iklim investasi dan usaha, pengurangan perburuan rente, kemudahan birokrasi, serta penegakan hukum untuk menjamin iklim investasi yang kondusif,” pungkas Riefky.

Selanjutnya: Update! Inilah Kode Redeem The Forge Terbaru (Desember 2025), Klaim 10 Reroll Gratis

Menarik Dibaca: Panduan Profil Perusahaan yang Meyakinkan agar Bisnis Dipercaya Publik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News