KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga BI 7-day reverse repo rate (7-DRR) demi menjaga stabilitas rupiah menimbulkan konsekuensi pada sektor perbankan. Tingkat BI 7-DRR yang sekarang sudah 5,25% berpotensi menggerus margin emiten perbankan. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya. Bank pelat merah ini memperkirakan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) akan mengarah ke 5,7% di akhir tahun ini. Saat ini, NIM bertengger di level 5,8%. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga tengah berupaya keras menjaga target NIM 4,5% bisa tercapai. Perlu diketahui, NIM BBTN di akhir 2017 ada di level 4,76%.
Tekanan margin keuntungan membayangi saham perbankan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga BI 7-day reverse repo rate (7-DRR) demi menjaga stabilitas rupiah menimbulkan konsekuensi pada sektor perbankan. Tingkat BI 7-DRR yang sekarang sudah 5,25% berpotensi menggerus margin emiten perbankan. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya. Bank pelat merah ini memperkirakan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) akan mengarah ke 5,7% di akhir tahun ini. Saat ini, NIM bertengger di level 5,8%. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga tengah berupaya keras menjaga target NIM 4,5% bisa tercapai. Perlu diketahui, NIM BBTN di akhir 2017 ada di level 4,76%.