Tekanan mereda, IHSG ditutup turun 0,8% di sesi I



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil meminimalisir penurunan pagi tadi. Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks ditutup dengan penurunan 0,79% menjadi 4.088,099.

Ada 197 saham yang melorot. Sementara, jumlah saham yang naik hanya 51 saham dan 60 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 3,544 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,502 triliun.

Sementara itu, sepuluh saham melorot. Tiga sektor dengan penurunan terbesar yakni: sektor industri dasar turun 1,81%, sektor agrikultur turun 1,65%, dan sektor infrastruktur turun 1,59%.


Penurunan IHSG sejalan dengan kondisi pasar saham emerging. Berdasarkan data Bloomberg, per pukul 11.58 waktu Hong Kong, indeks MSCI Emerging Market tergerus 1,5% menjadi 769,96.

Penyebabnya, investor mencemaskan kondisi ekonomi China yang terus menunjukkan perlambatan. Hal ini dikhawatirkan akan memangkas tingkat permintaan barang dari China ke emerging market. Selain itu, sentimen lainnya adalah penurunan harga komoditas.

"Sektor komoditas saat ini berada dalam tren bearish dan kondisi ini sangat mempengaruhi emerging market," jelas Danny Wong Teck Meng, chief executive officer Areca Capital Sdn di Kuala Lumpur.

Dia menambahkan, saat mesin ekonomi global -seperti China- melambat, maka harga komoditas dan permintaan akan menurun. "Selain itu, harus ada kepastian mengenai tingkat suku bunga acuan AS. Kalau tidak, semua transaksi dilakukan berdasarkan spekulasi," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie