Tekanan pada nilai tukar rupiah masih terasa hingga akhir pekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah masih berat hingga penutupan pekan ini. Sebab indeks dollar Amerika Serikat (AS) dalam tren naik.

Direktur Utama Garuda Berjangka, Ibrahim menilai, untuk perdagangan Jumat (26/4), rupiah juga masih melanjutkan pelemahan dalam rentang pergerakan Rp 14.088-Rp 14.215 per dollar AS.

Menurut Ibrahim, dollar AS masih akan unggul terhadap mata uang utama dunia seperti euro dan poundsterling. Dari Inggris adanya ketidakpastian Brexit setelah kembalinya parlemen dari libur Paskah membawa putaran baru adanya desas-desus dari anggota parlemen berhaluan konservatif yang ingin menggulingkan Theresa May dari jabatannya sebagai perdana menteri Inggris. Sehingga indeks poundsterling kembali terguling


Ada pula kekhawatiran potensi meletusnya perang dagang antara AS dengan Uni Eropa. Melalui sebuah cuitan di Twitter, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan kegembiraan terhadap Uni Eropa seiring dengan anjloknya laba bersih pabrikan motor Harley Davidson pada kuartal-I 2019 yang nyaris mencapai 27%.

Sementara, sepertinya pelaku pasar masih memilih santai dulu menjelang dialog dagang AS-China di Beijing pekan depan. “Investor memilih wait and see, menunggu perkembangan terbaru sebelum kembali agresif,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis (25/4).

Asal tahu saja, mengutip Bloomberg pada Kamis (25/4) rupiah ditutup melemah 0,57% di level Rp 14.186 per dollar AS. Sementara dalam kurs tengah BI mata uang Garuda melemah 0,30% menjadi Rp 14.154 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati