JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengumumkan tekanan global terhadap perekonomian nasional mulai mereda. Ini akan memberi kesempatan bagi pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4%-5,8%. Namun, bank sentral lebih optimistis bahwa ekonomi Indonesia tahun ini hanya akan tumbuh 5,4%. Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Selasa (14/4), BI menyatakan, luruhnya tekanan global datang dari Amerika Serikat (AS). BI memperkirakan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan lebih lambat menaikkan suku bunga karena data ekonomi AS kurang memuaskan. Awalnya, kenaikan suku bunga diperkirakan berlangsung pada kuartal II atau III tahun ini, tapi kemungkinan mundur hingga kuartal IV. Selain itu, kenaikan suku bunga The Fed juga hanya akan kecil, sehingga tak akan berpengaruh signifikan terhadap dana asing di Indonesia.
Tekanan reda, RI bisa tumbuh 5,4%
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengumumkan tekanan global terhadap perekonomian nasional mulai mereda. Ini akan memberi kesempatan bagi pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4%-5,8%. Namun, bank sentral lebih optimistis bahwa ekonomi Indonesia tahun ini hanya akan tumbuh 5,4%. Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Selasa (14/4), BI menyatakan, luruhnya tekanan global datang dari Amerika Serikat (AS). BI memperkirakan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan lebih lambat menaikkan suku bunga karena data ekonomi AS kurang memuaskan. Awalnya, kenaikan suku bunga diperkirakan berlangsung pada kuartal II atau III tahun ini, tapi kemungkinan mundur hingga kuartal IV. Selain itu, kenaikan suku bunga The Fed juga hanya akan kecil, sehingga tak akan berpengaruh signifikan terhadap dana asing di Indonesia.