Tekanan rupiah hanya berlansgung sementara



JAKARTA. Pengumuman suku bunga The Fed serta Bank Indonesia pada Kamis (17/3) berpeluang memberi tekanan pada rupiah. Namun, tekanan diperkirakan hanya berlangsung sementara.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mangatakan, jika melihat data ekonomi Indonesia yang cukup baik, mulai dari tingkat inflasi hingga surplus neraca perdagangan maka BI berpeluang untuk memangkas suku bunga. "Penurunan BI rate pasti akan berdampak pada melemahnya rupiah dalam jangka pendek," paparnya. Sedangkan The Fed kemungkinan masih mempertahankan suku bunga meski ada ekspektasi kenaikan di bulan Juni.

Namun di sisi lain, suku bunga negatif di Jepang dan Eropa telah mendorong aliran dana masuk ke pasar keuangan dalam negeri. Hal tersebut memberikan tenaga pada mata uang garuda. Apalagi jika melihat kondisi ekonomi dalam negeri yang tergolong positif.


Pemangkasan suku bunga BI memang bisa memicu keluarnya dana asing dalam jangka pendek. Sementara untuk jangka panjang akan berefek positif lantaran bisa mendorong ekonomi Indonesia.

Di pasar spot, Rabu (16/3) nilai tukar rupiah melemah 0,78% ke level Rp 13.267 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah tergerus 0,63% ke Rp 13.169 per dollar AS.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia