JAKARTA. Pengumuman suku bunga The Fed serta Bank Indonesia pada Kamis (17/3) berpeluang memberi tekanan pada rupiah. Namun, tekanan diperkirakan hanya berlangsung sementara. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mangatakan, jika melihat data ekonomi Indonesia yang cukup baik, mulai dari tingkat inflasi hingga surplus neraca perdagangan maka BI berpeluang untuk memangkas suku bunga. "Penurunan BI rate pasti akan berdampak pada melemahnya rupiah dalam jangka pendek," paparnya. Sedangkan The Fed kemungkinan masih mempertahankan suku bunga meski ada ekspektasi kenaikan di bulan Juni. Namun di sisi lain, suku bunga negatif di Jepang dan Eropa telah mendorong aliran dana masuk ke pasar keuangan dalam negeri. Hal tersebut memberikan tenaga pada mata uang garuda. Apalagi jika melihat kondisi ekonomi dalam negeri yang tergolong positif.
Tekanan rupiah hanya berlansgung sementara
JAKARTA. Pengumuman suku bunga The Fed serta Bank Indonesia pada Kamis (17/3) berpeluang memberi tekanan pada rupiah. Namun, tekanan diperkirakan hanya berlangsung sementara. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mangatakan, jika melihat data ekonomi Indonesia yang cukup baik, mulai dari tingkat inflasi hingga surplus neraca perdagangan maka BI berpeluang untuk memangkas suku bunga. "Penurunan BI rate pasti akan berdampak pada melemahnya rupiah dalam jangka pendek," paparnya. Sedangkan The Fed kemungkinan masih mempertahankan suku bunga meski ada ekspektasi kenaikan di bulan Juni. Namun di sisi lain, suku bunga negatif di Jepang dan Eropa telah mendorong aliran dana masuk ke pasar keuangan dalam negeri. Hal tersebut memberikan tenaga pada mata uang garuda. Apalagi jika melihat kondisi ekonomi dalam negeri yang tergolong positif.