Tekanan rupiah mereda, BI diperkirakan mempertahankan suku bunga di bulan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan melaksanakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 16 Januari - 17 Januari 2019. Project Consultant Asian Development Bank Institute Eric Sugandi memperkirakan, dalam RDG tersebut BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 6%.

Menurut Eric, BI akan mempertahankan suku bunga saat ini karena tekanan eksternal terhadap rupiah sudah relatif mereda, ditambah inflasi yang terkendali.

"Pelemahan rupiah karena data defisit neraca dagang Desember 2018 hanya semenara karena lebih berkaitan dengan sentimen pelaku pasar walau fundamental memang ada masalah di neraca dagang dan current account Indonesia," ujar Eric kepada Kontan.co.id, Rabu (16/1).


Meski tekanan eksternal terhadap rupiah sudah mereda, menurut Eric, BI belum akan menurunkan suku bunga. "Bahaya kalau menurunkan suku bunga terlalu cepat ketika tren suku bunga global sedang naik," tambah Eric.

Eric melanjutkan, tekanan terhadap rupiah memang relatif tidak banyak, tetapi masih ada risiko eksternal. Kenaikan The Fed Fund Rate pun diperkirakan masih memiliki potensi menekan rupiah meskipun sudah diantisipasi pelaku pasar finansial global dan domestik. Menurutnya, bila BI mau menurunkan suku bunga maka lebih baik menunggu hingga semester I tahun ini berakhir.

Tahun ini, pasar memperkirakan The Fed akan menahan diri dalam menaikkan suku bunga. Eric pun memperkirakan, BI akan menahan diri pula dalam menaikkan suku bunga. Apalagi, bila BI menaikkan suku bunga lagi maka akan bisa menekan pertumbuhan ekonomi.

"Kemungkinan tahun ini flat 6% jika para pelaku pasar finansial global dan domestik benar-benar sudah siap dengan kenaikan Fed Fund Rate," kata Eric.

Sepanjang 2018, BI sudah menaikkan suku bunga sebanyak enam kali yakni sebesar 175 basis point (bps).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat