Tekanan Rupiah pada Jumat (2/9) Akan Tertahan dari Deflasi dan Data Manufaktur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada Kamis (1/9). Berdasarkan Bloomberg, Dollar Amerika (USD) menguat atas Rupiah sebesar 40 poin atau 0,27% ke Rp 14.882,5.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana menilai pelemahan mata uang Garuda di hari ini disebabkan indeks dollar naik tinggi. Selain itu risk on global masih tinggi.

"Risk on dilihat dari Fed Rate yang masih akan agresif, apalagi semalam dua offical mengatakan market masih akan tumbuh lebih tinggi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (1/9).


Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,21% ke Rp 14.884 Per Dolar AS Pada Kamis (1/9)

Untuk besok, Fikri menilai Rupiah juga masih akan tertekan. Hanya saja tekanannya akan sedikit tertahan dengan deflasi yang terjadi hari ini dan data manufaktur yang baik.

Sementara untuk tekanan Rupiah esok hari datang dari kemungkinan yield treasury yang masih naik dan yield SUN yang juga masih naik. Sehingga market masih berhati-hati dengan emerging market.

"Saya perkirakan Rupiah bergerak dengan rentang Rp 14.800 - Rp 15.000," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi