KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah terkoreksi sebanyak 8,15% sepanjang tahun ini, indeks saham sektor properti di tahun 2019 diperkirakan masih akan tertekan. Meskipun begitu, analis optimistis kinerja saham sektor tersebut akan lebih baik di tahun depan. "Ini karena, ekspektasi suku bunga yang lebih stabil dan nilai tukar rupiah yang lebih stabil. Apalagi, pasarnya tetap ada," kata analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan kepada Kontan.co.id, Kamis (13/12). Selain itu, kebutuhan perumahan atau backlog perumahan di 2019 masih relatif besar. Hanya saja, sektor properti masih dihadapkan pada kendala kebutuhan biaya untuk membangun properti. Ditambah lagi, tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) cenderung masih tinggi, mengikuti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR).
Tekanan saham sektor properti diprediksi berkurang di tahun depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah terkoreksi sebanyak 8,15% sepanjang tahun ini, indeks saham sektor properti di tahun 2019 diperkirakan masih akan tertekan. Meskipun begitu, analis optimistis kinerja saham sektor tersebut akan lebih baik di tahun depan. "Ini karena, ekspektasi suku bunga yang lebih stabil dan nilai tukar rupiah yang lebih stabil. Apalagi, pasarnya tetap ada," kata analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan kepada Kontan.co.id, Kamis (13/12). Selain itu, kebutuhan perumahan atau backlog perumahan di 2019 masih relatif besar. Hanya saja, sektor properti masih dihadapkan pada kendala kebutuhan biaya untuk membangun properti. Ditambah lagi, tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) cenderung masih tinggi, mengikuti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR).