Tekanan terhadap rupiah berlanjut



JAKARTA. Nilai tukar rupiah pada hari ini diprediksi kembali melemah. Kemarin (10/8), kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar spot melemah 0,07% menjadi 13.550,5 dibandingkan hari sebelumnya. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) stagnan di Rp 13.536.

Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, rupiah tertekan rilis data Non Farm Employment Change AS bulan Juli tercatat 215.000 orang. Meskipun lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya di 231.000 orang, pasar menanggapi positif jumlah yang melebihi 200.000 orang. Ini semakin menguatkan spekulasi kenaikan bunga The Fed.

Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang, PT Bank Mandiri Tbk, menambahkan, rupiah tertekan data cadangan devisa Indonesia per Juli 2015 yang mencapai US$ 107,6 miliar, turun 0,37% atawa sekitar US$ 400 juta daripada bulan sebelumnya.


Hari ini Reny menebak, rupiah bakal melemah lagi. AS akan merilis data prelim nonfarm productivity kuartal II 2015, yang diprediksi lebih baik ketimbang kuartal I. Perkiraan Reny, rupiah bergulir di rentang 13.450–13.560.

Albertus, menebak rupiah bergerak di kisaran 13.500–13.590.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie