Tekanan terhadap rupiah masih berat



JAKARTA. Nilai tukar rupiah turut terpengaruh teror yang terjadi di beberapa negara kemarin (20/12). Di pasar spot, kurs rupiah terhadap dollar AS melemah 0,37% dibanding sehari sebelumnya jadi Rp 13.438 per dollar AS. Kurs tengah rupiah Bank Indonesia melemah tipis 0,08% ke Rp 13.391 per dollar AS.

Faisyal, Research and Analyst Monex Investindo Futures, mengatakan, serangkaian insiden, mulai dari penabrakan truk di Jerman hingga penembakan duta besar Rusia di Turki menekan pasar. Ini membuat pelaku pasar beralih ke aset aman alias safe haven, termasuk dollar AS.

"Kondisi ini memicu pelemahan rupiah," ujar dia. Kondisi fundamental dalam negeri sebenarnya positif.


Ekonom Bank Central Asia David Sumual menjelaskan, pertumbuhan utang luar negeri Indonesia hingga akhir Oktober 6,7% atau melambat dibanding September di 7,8%.

"Tapi serangan teror di Turki memang menimbulkan kekhawatiran pasar," papar dia.

David memperkirakan, kurs rupiah akan kembali turun dan bergerak di kisaran Rp 13. 350–Rp 13.450, Rabu (21/12). Faisyal pun menilai rupiah akan melemah ke kisaran Rp 13.380–Rp 13.465 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie