KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan terhadap rupiah mengendur setelah pengumuman Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuannya di level 6%. Hal ini terlihat dari turunnya USD/IDR 1M-NDF sebesar 0,7% menjadi Rp 15.520 per dolar AS. Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan, apresiasi rupiah di pasar 1M-NDF disebabkan oleh arus masuk modal asing di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar US$ 60,7 juta.
Arus masuk ini memicu kenaikan IHSG 1,41% menjadi 7.004,34 pada Kamis (23/11). Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Dibuka Melemah ke Rp 15.560 Per Dolar AS Pada Hari Ini (24/11) Walaupun data arus modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih belum dirilis, pergerakan yield cenderung mendatar. Pengecualian bagi yield obligasi pemerintah Indonesia (INDOGB) tenor 2 tahun yang melanjutkan penurunan 3 basis points (bps) menjadi 6,74%. Tampaknya optimisme investor di pasar SBN jangka pendek masih tinggi. "Ada keyakinan bahwa suku bunga diskonto SRBI 12 bulan akan kembali turun di lelang hari ini setelah pengumuman suku bunga BI," ucap Lionel dalam risetnya, Jumat (24/11).