KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor minyak dan gas bumi (migas) masih belum lepas dari tekanan akibat pandemi covid-19. Harga minyak mentah dunia yang sempat mencapai level terendah pada masa awal pandemi berbuntut pada penurunan kinerja sejumlah perusahaan migas. Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menyampaikan hingga sekarang kondisi sektor migas masih belum stabil. Pada pekan lalu, misalnya, harga minyak kembali anjlok di bawah US$ 40 untuk Brent maupun West Texas Intermediate (WTI). Alhasil, Rizal menegaskan situasi saat ini masih jauh dari normal baik secara global maupun di Indonesia. Secara umum, merujuk pada laporan yang disampaikan SKK Migas, aktivitas eksplorasi di Indonesia menurun lebih dari 40% dibanding sebelum pandemi covid-19.
Tekanan terhadap sektor migas berdampak besar pada industri penunjang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor minyak dan gas bumi (migas) masih belum lepas dari tekanan akibat pandemi covid-19. Harga minyak mentah dunia yang sempat mencapai level terendah pada masa awal pandemi berbuntut pada penurunan kinerja sejumlah perusahaan migas. Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menyampaikan hingga sekarang kondisi sektor migas masih belum stabil. Pada pekan lalu, misalnya, harga minyak kembali anjlok di bawah US$ 40 untuk Brent maupun West Texas Intermediate (WTI). Alhasil, Rizal menegaskan situasi saat ini masih jauh dari normal baik secara global maupun di Indonesia. Secara umum, merujuk pada laporan yang disampaikan SKK Migas, aktivitas eksplorasi di Indonesia menurun lebih dari 40% dibanding sebelum pandemi covid-19.