Teken Kerja Sama dengan BCA Syariah, PP Muhammadiyah Singgung Bank Milik Negara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PP Muhammadiyah telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Bank BCA Syariah.

Perjanjian tersebut terkait penyediaan produk dan jasa perbankan di BCA Syariah dan turut hadir perwakilan dari BCA ada Antonius Widodo Mulyono Direktur BCA serta Pranata Direktur BCA Syariah.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan bahwa kerja sama ini diharapkan berdampak pada peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Menurutnya, poin peningkatan taraf hidup rakyat ini sering terabaikan. 


Baca Juga: Perluas Pangsa Pasar, Begini Upaya Perbankan Syariah

Alhasil, Haedar berpesan supaya perbankan, lebih-lebih milik negara untuk mengingat poin tersebut. Ia bilang negara diharapkan hadir dan mengatur sedemikian rupa supaya hal itu bisa direalisasikan oleh perbankan.

Haedar sejatinya optimistis kalau semua pihak ingin merealisasikan hal tersebut. Hanya saja, ia memahami beberapa pihak memiliki dinamika masing-masing yang berdampak pada lupa dari tujuan semula.

“Akibatnya bukan untuk sebanyak-banyaknya rakyat banyak, tapi malah kepada segelintir orang,” ujarnya dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Selasa (2/7).

Baca Juga: Cara Buka Rekening BCA Syariah secara Online untuk Nasabah Baru

Merujuk pada pernyataan Bung Hatta, Haedar menyampaikan tentang Ekonomi Terpimpin yang mengarahkan negara supaya hadir melalui kebijakan sehingga ekonomi bisa berdampak seluas-luasnya untuk rakyat banyak.

Ia menjelaskan dalam sebuah sistem atau tatanan birokrasi, Muhammadiyah mendorong perbankan untuk memberlakukan sistem good government dan meritokrasi dalam pelaksanaan birokrasi tersebut.

“Muhammadiyah paling suka sistem yang good government dan profesional. Mengangkat orang sesuai dengan ahlinya, kalau urusan diserahkan bukan ke ahlinya akan menyebabkan kehancuran,” ujarnya.

Baca Juga: BCA Syariah Catatkan Kenaikan Pengguna Mobile Banking di Kuartal I 2024

Haedar pun berpesan pos-pos penting publik diharapkan Haedar Nashir diisi oleh sosok yang berintegritas  amanah dan terpercaya, sehingga dalam mengemban jabatan itu tidak diselewengkan. 

“Jangan sampai mencampur adukkan kepentingan pribadi, sehingga kepentingan rakyat banyak terabaikan,” tambahnya

Selama ini Muhammadiyah, kata Haedar, memiliki etos membangun yang manfaatnya tidak untuk diri sendiri, melainkan untuk semua. Bahkan ketika pemerintah belum mampu untuk membangun institusi pendidikan, misalnya, Muhammadiyah sudah hadir terlebih dahulu untuk membangun.

“Kita bersama BCA berusaha membangun untuk kepentingan orang banyak,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto