Tekfin peer to peer lending telah menyalurkan pembiayaan Rp 2,5 triliun tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi finansial (Tekfin) semakin pesat hingga akhir tahun 2017. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat saluran pembiayaan Tekfin mencapai Rp 2,56 triliun di akhir tahun 2017.

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, sampai dengan akhir tahun 2017, jumlah pemberi pinjaman melalui skema peer-to-peer lending ini telah meningkat 602,7% dibandingkan akhir tahun 2016 menjadi 100.940 orang.

"Demikian juga dengan pembiayaan yang disalurkan telah mencapai Rp 2,56 triliun atau naik delapan kali lipat, dengan tingkat kredit bermasalah yang cukup kecil, tidak sampai 1%," jelas Wimboh saat sambutan seminar inklusi keuangan, Rabu (14/2).


Menurutnya, perkembangan Tekfin ini baik untuk membuka akses keuangan bagi masyarakat dan turut membantu inklusi keuangan di Indonesia.

Pun, Wimboh menjelaskan, melihat perkembangan ini regulator akan semakin fokus dalam sisi perlindungan nasabah kedepannya. Maka kebijakan dan guideline harus diperlukan dalam mengatur semua platform Tekfin peer to peer lending ini.

"Seperti transparasi informasi dari perusahaan dan nasabah. Teknologi akan membantu. Mekanisme hak dan kewajiban harus transparansi," ungkap Wimboh.

Selain itu kolaborasi antara Tekfin ini dengan lembaga keuangan juga harus ditingkatkan agar lebih meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat. Sehingga manfaatnya akan semakin luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat