Teknikal, emas terindikasi akan melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas emas diperkirakan masih di bawah tekanan pada Jumat (22/12). Deddy Yusuf Siregar, analis PT Monex Investindo Futures mengungkapkan, sejauh ini, hampir semua indikator teknikal menunjukkan sinyal koreksi harga.

“Harga berada di bawah garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang menunjukkan bisa mengalami tekanan,” ungkapnya.

Lanjut Deddy, sinyal serupa juga diperlihatkan posisi indikator stochastic yang sudah berada di area jenuh beli level 84, indikator relative strength index (RSI) yang bertengger di level 48, serta indikator moving average convergence divergence (MACD) yang masih di area negatif.

“Untuk Jumat (22/12), harga akan bergerak di kisaran US$ 1.261-US$ 1.271,30 per ons troi dan sepekan di rentang US$ 1.255,80-US$ 1.275 per ons troi,” proyeksinya.

Sementara, Nanang Wahyudi, analis PT Finnex Berjangka memperkirakan pada Jumat (22/12), harga emas akan mencapai kisaran US$ 1.261,70-US$ 1.269,50 per ons troi, dan sepekan berikutnya di area US$ 1.250-1.275 per ons troi. Menurutnya, logam mulia berpeluang tertekan jika hasil data pertumbuhan domestik bruto (PDB) AS kuartal III dirilis sesuai ekspektasi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (21/12) pukul 13.45 WIB, harga emas kontrak pengiriman Februari 2018 di Commodity Exchange turun 0,06% ke level US$ 1.268,80 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini