Teknologi 5G berpotensi poles kinerja Tower Bersama (TBIG)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemajuan teknologi mau tak mau membuat peruahaan di bidang teknologi seperti telekomunikasi harus mengikutinya. Salah satu hal yang akan diluncurkan oleh perusahaan telekomunikasi adalah sistem operasi teknologi generasi kelima atau 5G yang sudah mulai diujicoba oleh berbagai operator.

Efeknya, tak hanya mempengaruhi emiten-emiten operator saja, namun juga emiten-emiten yang bergerak di bidang penyewaan menara infrastruktur. Salah satu emiten menara mengatakan bahwa pihaknya sudah siap mendukung teknologi ini.

"Kami akan mendukung persiapan ekspansi operator ke 5G, kami murni penyedia infrastruktur independen jadi kami akan fokus untuk mendukung operator telekomunikasi," kata Helmy Yusman Santoso, Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) kepada Kontan.co.id, Kamis (26/7). 


Namun secara teknologi, Helmy belum mau membicarakan detailnya.

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, hal ini bisa menjadi salah satu katalis positif bagi perusahaan-perusahaan menara secara jangka panjang, karena pembaharuan teknologi ini akan sangat berpengaruh kepada pendapatan perusahaan ke depan.

"Jangka panjang akan positif terhadap penjualan dan kinerja fundamental perusahaan menara seperti TBIG," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (27/7).

Menurut Nafan, mau tak mau perusahaan telekomunikasi harus mewujudkan teknologi baru seperti 5G. Hal ini bisa menjadi berkah bagi perusahaan menara seperti TBIG karena perusahaan menara bisa mendapat efek domino yang positif dari teknologi ini.

Apalagi, Nafan melihat saham TBIG sudah memperlihatkan teknikal downtrend meski pada Juni beberapa investor nampaknya sudah ancang-ancang untuk melakukan aksi beli.

Nafan menyebut, investor bisa mulai melakukan cicil beli saham-saham TBIG karena jika sudah break di level support Rp 5.050 per saham, maka support selanjutnya adalah Rp 5.420 per saham. Nafan memprediksi pergerakan saham TBIG bisa menyentuh level support Rp 5.850 per saham dalam tiga bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi