KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gencarnya sosialisasi metode pengolahan sampah menjadi refused derived fuel (RDF) dan metode co-firing di berbagai kota/kabupaten perlu mendapat perhatian yang seksama. Sebab, pemaksaan kombinasi bahan bakar RDF dan batubara disinyalir menurunkan produktivitas PLTU akibat adanya penumpukan kerak sisa pembakaran pada tungku pembakaran. Pengamat dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) Putra Adhiguna mengatakan, saat ini pemerintah termasuk BUMN penyedia listrik akan menggunakan teknologi Co-Firing untuk mengolah sampah.
Teknologi co-firing dalam mengolah sampah pada PLTU perlu dikaji kembali
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gencarnya sosialisasi metode pengolahan sampah menjadi refused derived fuel (RDF) dan metode co-firing di berbagai kota/kabupaten perlu mendapat perhatian yang seksama. Sebab, pemaksaan kombinasi bahan bakar RDF dan batubara disinyalir menurunkan produktivitas PLTU akibat adanya penumpukan kerak sisa pembakaran pada tungku pembakaran. Pengamat dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) Putra Adhiguna mengatakan, saat ini pemerintah termasuk BUMN penyedia listrik akan menggunakan teknologi Co-Firing untuk mengolah sampah.