KONTAN.CO.ID - Pemerintah memiliki misi untuk bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan produksi minyak dan gas. Namun lapangan-lapangan migas Indonesia yang mayoritas sudah tua membuat langkah untuk meningkatkan bahkan mempertahankan produksi migas menjadi terlalu sulit. Biarpun begitu, saat ini di industri migas sudah ada teknologi enhanced oil recovery (EOR) yang bisa digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi terutama untuk sumur-sumur tua. Menurut data Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, jika menggunakan teknologi EOR saat ini, maka pada tahun 2032 produksi minyak Indonesia bisa dipertahankan hampir mencapai 600.000 Barel Oil Per Day (BOPD). Jika saat ini teknologi EOR tidak diterapkan, maka pada tahun 2024-2025 produksi minyak Indonesia hanya akan capai 300.000 barel oil per day (BOPD). Sementara pada tahun 2032 diproyeksi produksi minyak Indonesia hanya sebesar 200.000 BOPD. Untuk itu, penggunaan teknologi EOR menjadi penting diterapkan karena hasil dari penggunaan teknologi ini baru terlihat dalam jangka menengah yaitu rata-rata di atas delapan tahun.
Teknologi EOR bukan prioritas pemerintah
KONTAN.CO.ID - Pemerintah memiliki misi untuk bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan produksi minyak dan gas. Namun lapangan-lapangan migas Indonesia yang mayoritas sudah tua membuat langkah untuk meningkatkan bahkan mempertahankan produksi migas menjadi terlalu sulit. Biarpun begitu, saat ini di industri migas sudah ada teknologi enhanced oil recovery (EOR) yang bisa digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi terutama untuk sumur-sumur tua. Menurut data Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, jika menggunakan teknologi EOR saat ini, maka pada tahun 2032 produksi minyak Indonesia bisa dipertahankan hampir mencapai 600.000 Barel Oil Per Day (BOPD). Jika saat ini teknologi EOR tidak diterapkan, maka pada tahun 2024-2025 produksi minyak Indonesia hanya akan capai 300.000 barel oil per day (BOPD). Sementara pada tahun 2032 diproyeksi produksi minyak Indonesia hanya sebesar 200.000 BOPD. Untuk itu, penggunaan teknologi EOR menjadi penting diterapkan karena hasil dari penggunaan teknologi ini baru terlihat dalam jangka menengah yaitu rata-rata di atas delapan tahun.