Bangga Buatan Indonesia: Teknologi Widya Robotics berambisi tembus ragam sektor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkutat di bidang usaha kecerdasan buatan membawa berkah tersendiri bagi Widya Robotics, salah perusahaan rintisan asal Yogyakarta. Salah satu produk besutan dari perusahaan ini sudah digunakan oleh beberapa perusahaan. Yakni Widya Load Scanner, alat pendeteksi benda yang memakai teknologi kecerdasan buatan.

Buktinya, meskipun baru dilansir awal tahun 2020, Widya Load Scanner kini sudah digunakan oleh satu perusahaan pelat merah  dan satu perusahaan swasta di  Myanmar untuk mengerjakan prooyek konstruksi. Khusus di dalam negeri, Alwy Herfian Satriatama, Co-founder dan CEO Widya Robotics, menyebutkan bahwa alat inovatif tersebut sudah terpasang di proyek konstruksi di Purwakarta dan Makassar. Dalam waktu dekat akan terpasang di salah satu proyek konstruksi di Semarang.

Sedangkan di Yangon Myanmar sudah terpasang dua alat pendeteksi AI serta dua alat terpasang di proyek yang ada di Yangon, Myanmar. "Totalnya ada lima alat yang sudah terjual, tiga di dalam negeri dan dua di luar negeri," tuturnya kepada Kontan.co.id.


Kelebihan dari alat pendeteksi ini adalah lebih murah dari produk sejenis dari luar negeri yang bisa  mencapai Rp 1 miliar per unit. Sementara harga Widya Load Scanner hanya Rp 450 juta per unit.

Selain itu, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari Widya Load Scanner sudah mencapai 70%. Menurut Alwy hanya komponen laser yang masih didatangkan dari Eropa. Sedangkan untuk sistemnya, kemudian perangkat lunak, teknologi dan komponen lain selain pemindai alias scanner seluruhnya sudah dibuat sendiri oleh Widya Robotics.

Berkat keberadaan teknologi kecerdasan buatan dan robotic tersebut, pundi-pundi Widya Robotics pun kian besar. Tahun lalu alias di masa pandemi, bahkan pertumbuhan pendapatan Widya Robotics mencapai 500% dibanding pendapatan tahun 2019.  Tapi  Alwy tidak merinci besarannya.

Tahun ini, Alwy juga optimistis pendapatan bisnisnya masih mampu melesat. "Target revenue kami pada tahun ini adalah bisa tumbuh hingga 300% dan jumlah klien 10 perusahaan serta jumlah alat Widya Load Scanner yang terjual paling tidak 10 unit," kata dia.

Melihat pasar yang masih besar di ranah produk kecerdasan buatan, Alwy berencana mengembangkan produk Widya Load Scanner ke versi lebih ringkas yakni berbentuk portable pada akhir tahun ini. Ekspansi tersebut diperlukan untuk bisa menyasar proyek konstruksi mobile seperti pembangunan jalan tol.

Rencana bisnis berikutnya adalah mulai merambah ke sektor non konstruksi untuk mengenalkan Widya Load Scanner. Tahun depan misalnya, Widya Robotics berencana merambah sektor pertambangan. Kemudian di tahun 2023 mengepakkan sayap lagi ke sektor transportasi.

Rencana ekspansi tersebut uniknya tidak memerlukan modal tambahan lagi. Klaim Alwy, modal awal sebesar Rp 3,5 miliar dan modal lainnya dari investor di tahap seed funding masih bisa mencukupi untuk ekspansi usaha. "Bahan bakar kami masih cukup kok," senyumnya.

Jagoan Lokal - Joglo Semar: Liputan Bangga Buatan Indonesia merupakan liputan bersama KONTAN, KOMPAS, Kompas.com dan Kompas TV untuk mendukung kemajuan UMKM Indonesia.

Selanjutnya:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon